samudrafakta.com

Wow, Mahasiswa ITB Sukses Buat Inovasi ASI Bubuk

BANDUNG | SAMUDRA FAKTA – Kabar baik buat para ibu menyusui (busui). Tak usah takut lagi kelebihan Air Susu Ibu (ASI), sehingga harus menyimpannya di freezer tetapi berakhir basi. Sejumlah mahasiswa program studi Kewirausahaan, Sekolah Bisnis, dan Manajemen (SBM) 2024 Institut Teknologi Bandung (ITB) berhasil membuat inovasi berupa ASI bubuk. Anti-basi.

ASI bubuk adalah inovasi dari Tim Mengasihi, yang terdiri dari Zakaria Khoiri Hermawan, Desya Zalfa, Muhammad Razan, dan Adi Mahendra Wibowo. ASI bubuh tersebut diberi nama ASI Kinasih. Inovasi ini berhasil memenangkan kategori out of the box pada “Kompetisi Inovasi Digital dan Teknologi Astranauts 2023”.

Kompetisi yang diselenggarakan oleh Astra Digital ini diadakan untuk mendorong inovasi di bidang digital dan teknologi, sekaligus memberikan kesempatan kepada peserta untuk mengembangkan solusi kreatif dalam mengatasi tantangan dunia modern.

Tak mudah mudah untuk dapat memenangkan kompetisi tersebut, karena peserta harus melalui tahapan kompetisi yang cukup panjang. Dari mulai pengajuan proposal awal, pembimbingan oleh para ahli, penyusunan pitch deck, hingga presentasi konsep pada tahap akhir.

Baca Juga :   Pesan WhatsApp Terhapus Bisa Balik Lagi

Ide besar Tim Mengasihi dalam menawarkan jasa pembubukan ASI Kinasih ini dilatarbelakangi oleh masalah penyimpanan ASI pada Neonatal Intensive Care Unit (NICU). NICU merupakan perawatan intensif di rumah sakit yang disediakan khusus untuk bayi baru lahir.

Salah satu anggota tim, Desya, berujar, selama beberapa dekade terakhir penyimpanan di NICU dianggap tidak efektif dan efisien. Anggapan ini divalidasi oleh market survey dan hasil diskusi bersama dosen. “Akhirnya kami menemukan persona customer kami yang dirasa tepat,” katanya.

Anggota Tim Mengasihi ITB lainnya, Razan, mengatakan, lomba yang diikuti bersama timnya baru pertama kali diikuti. “Sebenarnya ini merupakan lomba pertama kami. Jadi, segala hal yang terjadi selama persiapan dan pelaksanaan kemarin terasa menyenangkan sekaligus menegangkan secara bersamaan,” kata Razan, dikutip dalam laman resmi ITB.

Inovasi ASI Kinasih berangkat dari masalah stunting yang marak terjadi di Indonesia. Menurut hasil wawancara tim dengan salah satu ibu dari Komunitas Bercerita, ada ibu yang bekerja jauh dari rumahnya berupaya mengirimkan ASI beku untuk bayinya melalui pengiriman tercepat dengan kereta api. Namun, jarak tempuh yang panjang menyebabkan ASI beku yang dikirimkan tidak dapat dikonsumsi. Alhasil, ibu itu akhirnya memberikan susu formula. Nah, untuk mengatasi permasalahan seperti itulah ASI Kinasih dibikin.

Baca Juga :   Putri Wapres Diangkat Jadi Guru Besar, Karya di Jurnal Internasional Belum Ditemukan

“Kami juga merencanakan cara untuk menunjukkan bahwa penggunaan bubuk ASI ini sangat mudah. Hanya dengan mencampurkannya dengan air suhu ruangan, bubuk ASI akan larut dan siap dikonsumsi,” ungkap Razan.

Bila mengacu pada model Business to Business (B2B), saat ini Tim Mengasihi berada pada tahap high prototyping fidelity yang beroperasi di laboratorium farmasi ITB. Dalam mengerjakan proyek ini, Tim Mengasihi dibimbing oleh Dosen Sekolah Farmasi (SF ITB) Dr. apt. Amirah, serta mentor dari sisi bisnis, Sarah Ismullah, S.Si,. MBA,. Tim Mengasihi juga mendapat mentor dari Astra selama perlombaan, yaitu Chief Product Officer Biofarma, OT. Ponangsera.

Anggota Tim Mengasihi lainnya, Adi, mengaku senang dan mendapatkan banyak pengalaman melalui kompetisi ini. “Pengalaman dinilai langsung sama orang orang ternama merupakan salah satu hal yang spesial bagi kami,” terang Adi.

(Farhan)

Artikel Terkait

Leave a Comment