samudrafakta.com

Waspada Bullying Ada di Sekitar Kita, Simak Tanda-tanda Korban Perundungan dan Cara Mencegahnya

TANGERANG – Kasus perundungan atau bullying berupa kekerasan fisik dan psikis terjadi di Binus School Serpong, Tangerang Selatan. Polisi sudah menerjunkan tim untuk menyelidiki perundungan yang diduga dilakukan para senior kepada yuniornya.

Kasat Reskrim AKP Alvino Cahyadi Polres Tangerang Selatan menyatakan, tersangka perundungan lebih dari satu. Public Relation Binus School, Haris Suhendra, menuturkan pihak sekolah sudah memanggil seluruh pihak yang diduga terlibat kasus perundungan. Dia mengeklaim aksi bullying itu tidak terjadi di lingkungan sekolah, melainkan di luar kawasan sekolah.

Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Jasra Putra dilansir BBC News Indonesia, menuturkan merujuk pada keterangan polisi kepada lembaganya diketahui bahwa diduga jumlah pelaku sebanyak 11 orang.

Pada 2 Februari, anak korban yang berusia 17 tahun mendapat perlakuan kekerasan dengan cara dipukul, disundut dengan rokok, disundut pakai korek api yang sudah dipanaskan ujungnya, dicekik, kemudian korban diikat ke sebuah tiang. Lokasi kejadiannya berada di sebuah warung yang berlokasi di dekat pos sekolah.

Baca Juga :   Menggali Lebih Dalam ‘Bullying’ dan Dampaknya pada Kesehatan Mental

Kemudian pada 12 Februari, korban disebut menceritakan peristiwa perundungan tersebut kepada kakak perempuannya berinisial A. Esoknya atau pada 13 Februari, saat korban sedang ke warung itu lagi untuk nongkrong, dia kembali menjadi sasaran kekerasan yang dilakukan para pelaku.

“Para pelaku tidak terima bahwa korban ini bercerita kepada kakaknya atas kekerasan di tanggal 2 Februari itu,” ungkap Jasra dilansir BBC News Indonesia. Dari keterangan polisi pada KPAI, korban mengalami luka memar dan lecet di leher, luka bekas sundutan rokok pada leher bagian belakang, termasuk luka bakar pada lengan kiri.

Pada Selasa (20/02), Polres Tangerang Selatan dilaporkan akan melakukan gelar perkara. Tapi sebelumnya polisi telah memeriksa sejumlah saksi. Adapun video berisi perundungan yang beredar di media sosial menjadi barang bukti.

Artikel Terkait

Leave a Comment