Menteri Basuki menyatakan bahwa penerapan MLFF telah ditetapkan sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN). Tujuan utama proyek ini adalah memberikan kenyamanan bagi pengguna jalan tol, bukan untuk kepentingan BUJT atau pemerintah semata. Proyek ini juga diharapkan melibatkan sinergi dari berbagai sektor, baik institusi maupun industri, dan menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mewujudkan implementasi MLFF di jalan tol.
President Director of Roatex Indonesia Toll System, Attila Keszeg, menyatakan kesiapannya untuk mendengar masukan dari Pemerintah Indonesia terkait transisi menuju MLFF, termasuk kebutuhan sosialisasi kepada masyarakat mengenai proses registrasi kendaraan.
“Proyek ini adalah transformasi teknologi dalam transaksi pembayaran tol. Kami terus bekerja sama secara intensif dengan PUPR untuk memulai penerapan tahapan MLFF di akhir tahun 2024,” kata Attila.
Dengan penerapan MLFF, antrian di gerbang tol diharapkan akan hilang, serta polusi udara akibat berhentinya kendaraan di gerbang tol dapat berkurang. Sistem MLFF ini merupakan wujud inovasi digitalisasi pembayaran tarif tol, yang diharapkan memberikan kenyamanan lebih bagi pengguna jalan tol di seluruh Indonesia.♦
