samudrafakta.com

Tanam Cabai Bersama Kelompok Tani, Cara Pemkot Surabaya Kendalikan Inflasi

SURABAYA | SAMUDRA FAKTA—Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TIPD) Kota Surabaya tidak henti-hentinya berupaya mengendalikan inflasi di Kota Pahlawan. Salah satu upayanya adalah mengendalikan inflasi serta menyumbang tersedianya komoditi pangan. Untuk itu, Pemkot Surabaya menggelar penanaman komoditi cabai serentak bersama kelompok tani urban farming dan para petani konvensional se-Surabaya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya Antiek Sugiharti menyampaikan, kegiatan penanaman komoditi cabai ini merupakan salah satu cara Pemkot Surabaya bersama TPID Kota Surabaya untuk menjaga stabilitas harga pangan. DKPP Kota Surabaya pun menyiapkan dan membuat pola tanam terhadap tanaman-tanaman yang memiliki pengaruh terhadap naik-turunnya inflasi, salah satunya komoditi cabai.

“Biasanya di bulan Desember menjelang Natal dan tahun baru harga cabai naik karena musim penghujan. Cabai adalah salah satu komoditas penyumbang angka inflasi yang cepat sekali naik-turunnya. Kali ini TPID Surabaya melalui DKPP melakukan penanaman serentak bersama, baik dilakukan di aset pemkot, kampung-kampung, kelompok tani urban farming, dan para petani konvensional,” kata Antiek, dikutip Senin,18 September.

Baca Juga :   Pemkot Sebut Stok Bahan Pangan di Surabaya Aman hingga Hari Raya Idul Fitri

Di Kelurahan Waru Gunung, Kecamatan Karang Pilang, Kota Surabaya, DKPP Kota Surabaya bersama Kelompok Tani Sopo Nyono Kelurahan Waru Gunung melakukan penanaman komoditi cabai.

“Kami sudah mulai membibit, kemudian kami lakukan penanaman secara serentak. Untuk di Kelurahan Waru Gunung ada 4 kelompok tani yang turut terlibat. Di sini, pada pelaksanaannya kami lakukan dengan memanfaatkan aset BTKD (bekas tanah kas desa) untuk memperkuat ketahanan pangan,” ujar dia.

Meski Surabaya bukan daerah penghasil cabai, Antiek lantas menjelaskan, dengan melakukan penanaman cabai secara serentak, diharapkan dapat menyumbang persediaan komoditas cabai di Kota Surabaya. DKPP Kota Surabaya juga terus membantu beberapa infrastruktur pendukungnya, mulai dari bibit, pupuk, dan mulsa atau material penutup tanaman budidaya bagi kelompok tani urban farming dan para petani konvensional.

“Selama ini kita mengambil komoditi dari kabupaten/kota lain, dengan harapan, dengan penanaman cabai, minimal mengurangi kekurangan harga. Serta membantu menyumbang persediaan komoditas cabai. Mudah-mudahan ini bisa mempengaruhi dan paling tidak harganya tidak melonjak terlalu tinggi,” jelasnya.

Baca Juga :   Asyik, Warga Surabaya Dapat Program Pembebasan Denda PBB hingga 31 Maret 2024

Nantinya, apabila masyarakat di tingkat perkampungan ingin mereplika hortikultura, mereka bisa menyampaikan keinginannya ke DKPP Kota Surabaya. DKPP juga terus membagikan bibit kepada warga yang ingin mengembangkan konsep urban farming di lingkup perkampungan.

“Kami juga membagikan bibit ke warga. Selama ini RT/RW dan kelompok tani juga meminta bibit. Tetapi, karena untuk antisipasi inflasi, stok kita khususkan menyiapkan untuk penanaman. Kalau sudah di tanam semua, pembibitan jalan terus, masyarakat yang ingin melakukan penanaman bisa berkirim surat ke kita untuk di bantu bibitnya,” pungkasnya.

(Yadi)

Artikel Terkait

Leave a Comment