samudrafakta.com

Tak Ada Urgensi Megawati Bertemu Jokowi karena Prabowo adalah Masa Depan dan Jokowi Akan Menjadi Masa Lalu

Prabowo Subianto bertemu dengan Megawati Soekarnoputri saat bertemu di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakartta Pusat, pascapilpres 2019. FOTO: Instagram Prabowo Subianto
JAKARTA —  Pengamat politik jebolan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ray Rangkuti menilai, pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua DPR RI Puan Maharani, bukan merupakan sinyal positif wacana pertemuan Jokowi dan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) bakal terwujud.

Presiden Jokowi diketahui menghampiri Puan saat hadir sebelum gala dinner World Water Forum (WWF) ke-10 di Garuda Wisnu Kencana, Badung, Bali pada 19 Mei 2024. Padahal, ketika menyambut para delegasi asing, Jokowi tetap berdiri di tempatnya.

“Lagi pula, jangankan dengan Jokowi, bahkan dengan Prabowo saja, Ibu Mega belum memberi tanda siap untuk bertemu,” kata Ray, dikutip dari Kompas.com, Senin (20/5/2024).

Selain itu, menurut Ray, Megawati akan lebih memilih bertemu dengan Presiden RI terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto ketimbang bertemu Jokowi. Ray, menegaskan, Prabowo adalah pemimpin Indonesia selanjutnya. Ditambah lagi, Megawati dinilai tidak memiliki masalah personal dengan Ketua Umum Partai Gerindra tersebut. “Prabowo adalah masa depan, Jokowi akan menjadi masa lalu. Jika mau bertemu, ya, lebih baik membuka komunikasi dengan Prabowo dari pada Jokowi,” ujar Ray.

Baca Juga :   Prabowo: Kalau Tidak Mau Diajak Bekerja Sama, Jangan Mengganggu

Apalagi, Ray menambahkan, elite PDI-P sudah mengeluarkan pernyataan bahwa Jokowi bukan lagi bagian dari partai tersebut. “Dengan Jokowi, anak yang membocorkan perahunya sendiri dan akan menjadi masa lalu. Jelas, sangat tidak ada urgensi Ibu Mega bertemu dengan Jokowi,” kata Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA) itu.

Sebagaimana diketahui, hubungan antara PDIP dengan Jokowi merenggang sejak Pilpres 2024. Partai berlambang banteng bermoncong putih itu terlihat tidak sreg dan suka dengan sikap Jokowi membiarkan anak sulungnya, Gibran Rakabuming Raka menjadi pasangan Prabowo Subianto, dan akhirnya memenangkan Pilpres 2024.

PDIP akan mengambil sikap dalam waktu dekat usai Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke V pada 24-26 Mei di kawasan Ancol, Jakarta Utara. Rakernas PDIP mengambil tema “Satyam Eva Jayate, Kebenaran Pasti Menang,” dan sub tema “Kekuatan Persatuan Rakyat, Jalan Kebenaran Yang Berjaya.”

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menyatakan bahwa Rakernas merupakan agenda internal partai, sehingga PDIP tidak mengundang Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin untuk pembukaan Rakernas mendatang. “Yang jelas presiden dan wakil presiden tidak diundang. Kenapa? Karena beliau sangat sibuk dan menyibukkan diri,” kata Djarot di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Kamis (16/5). “Jadi ini hanya internal PDIP, pesertanya internal PDIP,” tambah Djarot dilansir laman Kumparan.

Baca Juga :   Sekjen Bilang PDIP Siap Jadi Oposisi, TKN Prabowo-Gibran Berharap Tetap di Pemerintahan

Djarot juga meminta publik untuk sabar menanti sikap PDIP terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran periode 2024-2029 ke depan. “Bagaimana ketegasan sikap PDIP sebaiknya ditunggu saja. Kejutan-kejutan apa saja yang nanti akan muncul di Rakernas, tunggu saja termasuk juga yang akan diundang,” tandas Djarot.

Rakernas PDIP akan membahas tiga isu strategis, yakni sikap terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran, strategi menghadapi pilkada 2024, dan isu kerakyatan.♦

 

Artikel Terkait

Leave a Comment