samudrafakta.com

Sunan Muria (2): Wali Pecinta Lingkungan dan Peruwat Bumi

Tauhid yang diajarkan Sunan Muria menyentuh tiga dimensi, yaitu ketuhanan, sosial, dan lingkungan. Ketiga dimensi itulah yang membedakan dakwah Sunan Muria dengan wali yang lain. Menurut Sunan Muria, ranah ketuhanan, sosial, dan lingkungan dapat menyatu dalam satu konsep keimanan.

Dengan menggarap ketiga dimensi tersebut, Sunan Muria pun mewariskan khazanah lokal bagi masyarakat di sekitaran Gunung Muria berupa kearifan lingkungan yang bersumber dari agama. Warisan itu bisa dilihat dari jejak-jejak beberapa situs peninggalan Sunan Muria yang dikeramatkan, seperti buah parijoto; pohon pakis haji; air gentong di lokasi pemakaman; tradisi ngebul bulusan; pohon kayu adem ati; serta hutan jati keramat.

Pakis Haji merupakan tumbuhan yang dipercaya berasal dari kesaktian Sunan Muria. Tumbuhan ini digunakan untuk mengusir tikus. Para peziarah yang mengunjungi makam Sunan Muria bisa mendapati tanaman pakis haji dijual di sana.

Pakis haji mempunyai motif batik jajaran genjang berwarna cokelat. Bagian dasarnya berwarna putih tulang agak kecokelatan. Secara visual, tumbuhan ini sekilas mirip ular piton. Masyarakat percaya bahwa pakis haji ini dapat menyelamatkan sawah yang terancam gagal panen karena wabah tikus.

Baca Juga :   Sunan Kalijaga (2): Wali Kreatif yang Mewariskan Tradisi Muslim di Tanah Jawa

Menurut legenda yang berkembang di masyarakat Muria dan sekitarnya, pada zaman dahulu, ketika tikus-tikus memakan padi di sawah, para petani mengadu kepada Sunan Muria. Sang Sunan pun memberikan ide agar menggunakan pakis haji untuk melawan hama tikus tersebut. Saran Sunan Muria tersebut, menurut cerita, ternyata manjur.

Pohon pakis haji yang disarankan oleh Sunan Muria untuk mengusir tikus pemakan padi di sawah. (SF)

Mitos pakis haji dari Muria ini sebenarnya memiliki makna spiritual-mistik, bernuansa teologis-kosmologik, bukti karamah yang diberikan Allah kepada Sunan Muria. Strategi mengusir tikus dengan media alami ini sama sekali tak menghendaki pemusnahan hama. Sunan Muria paham betul bahwa bagaimanapun tikus tetap memiliki posisi penting dalam rantai makanan. Maka, dalam konteks manfaat pakis haji ini, Sunan Muria tak hanya mempertimbangkan efektifitas menjaga tanaman, namun juga mempertimbangkan aspek keseimbangan dan kelestarian alam.

Artikel Terkait

Leave a Comment