JAKARTA — Hujan lebat diperkirakan melanda 29 provinsi dari Aceh, DKI Jakarta, hingga Papua pada rentang 3-10 Januari 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan terdapat kondisi dinamika atmosfer yang memicu adanya potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah tersebut.
Berdasarkan analisis BMKG yang dirilis Rabu (3/1/2024), terdapat sejumlah kondisi dinamika atmosfer yang akan memicu cuaca ekstrem. Pertama, Monsun Asia. Musim Dingin yang diasosiasikan sebagai musim angin baratan mulai menunjukkan dampaknya terhadap potensi peningkatan massa udara basah di sekitar wilayah Indonesia. Hal ini mengakibatkan pertumbuhan awan hujan di periode Januari 2024 diprediksikan cukup intens.
Kedua, Aktivitas Madden Jullian Oscillation (MJO) sudah mulai memasuki wilayah Indonesia dan dalam sepekan ke depan sehingga secara tidak langsung dapat memicu peningkatan potensi hujan sedang-lebat di beberapa wilayah. Ketiga, kondisi tersebut diperkuat dengan adanya aktivitas gelombang Rossby di wilayah Indonesia bagian barat dan cukup bertahan hingga 5 hari ke depan.
Faktor keempat, faktor dinamika lain yang turut memperkuat potensi tersebut adalah terbentuknya pola pertemuan angin dan belokan angin di sekitar wilayah Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. Berdasarkan data di atas, BMKG mengimbau kepada masyarakat dan instansi terkait tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai dengan kilat atau petir dan angin kencang.
Khusus untuk wilayah bertopografi curam/bergunung/tebing atau rawan longsor dan banjir, BMKG minta warga dan pemerintah daerah tetap waspada. Cuaca ekstrem bisa mengakibatkan banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang dan berkurangnya jarak pandang.
