samudrafakta.com

PostureCare, Alat Terapi Kelainan Tulang Belakang pada Anak Karya Mahasiswa di Malang

Ilustrasi masalah punggung membungkuk. FOTO: Ilustrasi

Dalam eksekusinya, pasien juga diberikan panduan dan buku harian My Bone untuk memantau aktivitas, perasaan, penggunaan brace, dan pola makan anak. Keluarga juga terlibat dengan memberikan stiker bintang jika anak berhasil memenuhi misi harian.

Setiap tiga hari, tim akan berkunjung ke rumah dan memberikan terapi bermain sekaligus penghargaan dalam bentuk bintang yang lebih besar. Keluarga juga mendapatkan edukasi, konsultasi, dan dukungan emosional melalui berbagai modul dan aplikasi.

“Saat ini kami sedang proses mengajukan lima HAKI, yaitu tiga buah modul untuk keluarga, pasien, serta tenaga kesehatan, satu manual book, dan dua program komputer berupa WhatsApp Bot Care serta aplikasi. Semoga Paten yang kami ajukan sebanyak tiga draft juga disetujui dalam waktu dekat ini,” kata Isal, anggota tim lainnya.

Pengembangan Posturecare ini telah direkomendasikan dan dikonsultasikan oleh para ahli, sedikitnya 12 praktisi, di antaranya dr Muhammad Rezaalka Helto, Sp.BS (Dokter Spesialis Bedah Syaraf), dan dr Rifky Mubarak, SpKFR (Dokter Spesialis Rehabilitasi Medis).

Baca Juga :   Sederet Penyakit yang Perlu Diwaspadai Setelah Lebaran

Selain itu, dr Mukharradhi Nanza, M.Ked (Surg), Sp.OT (Spesialis Orthopedi Anak), Ns. Endah Panca Lydia Fatma, S.Kep., M.Kep, Sp.Kep.MB (Spesialis Keperawatan Medikal Bedah), dan Ns. Rustiana Tasya Ariningpraja, S.Kep, M.Biomed, Sp.Kep.MB (Spesialis Keperawatan Medikal Bedah).

“Dengan PostureCare, diharapkan anak-anak, baik dengan kifosis maupun tidak dapat memperoleh tindakan pencegahan sekaligus penanganan yang optimal dan meminimalkan risiko komplikasi di masa depan,” ucapnya.

Menurut dia, inovasi ini menjadi jawaban terhadap tantangan kesehatan yang muncul akibat perubahan gaya hidup selama pandemi, membawa terobosan dalam terapi dan pemantauan kelainan tulang belakang, khususnya pada kifosis.

Inovasi karya Mahasiswa PKM KI ini dibimbing dosen Ir Nurussa’adah M.T. dari Teknik Elektro. Penelitian ini didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendibudristek) dan Universitas Brawijaya Malang selama empat bulan, sejak April 2024.*

Artikel Terkait

Leave a Comment