samudrafakta.com

Pernyataan ‘Anu’ Si Opung

Di tengah giat-giatnya KPK mengerjakan operasi tangkap tangan alias OTT, Opung Luhut Binsar Panjaitan—Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves)—mengeluarkan pernyataan yang agak ‘anu’. Kata Opung, OTT terhadap pejabat diduga korupsi tidak baik bagi negara. “Kita enggak usah bicara tinggi-tinggilah. OTT-OTT ini kan enggak bagus sebenarnya. Buat negeri ini jelek banget. Tapi kalau kita digital life, siapa yang mau melawan kita,” kata Luhut di acara peluncuran Aksi Pencegahan Korupsi 2023-2024 di Jakarta, Selasa (20/12).

Jelas ‘fatwa’ Opung ini mengundang banyak kontroversi. Apalagi ini bukan pertama kalinya Luhut menyinggung soal OTT KPK. Pada 13 April 2021, Luhut mengungkapkan pendapat serupa. Menurutnya, OTT KPK tidak membuat koruptor jera. Meski lembaga anti-rasuah gencar melakukan penindakan, angka korupsi di Indonesia masih tetap tinggi.

Dia menyebut upaya yang paling tepat untuk menekan angka korupsi adalah melakukan pencegahan. Luhut mengaku Kemenko Marves telah melakukan digitalisasi di berbagai sektor esensial, seperti pelabuhan, industri ekstraktif, dan tata-kelola minerba, serta pengadaan barang dan jasa. Dengan digitalisasi, ia mengklaim permasalahan pelabuhan berhasil dibenahi di 14 pelabuhan utama sepanjang 2021-2022.

Baca Juga :   Cara Tak Biasa Tangani Kejahatan Luar Biasa

Ya, mungkin maksud Opung baik. dia lebih menekankan upaya preventif alias pencegahan, dengan merapikan sistem digitalisasi keuangan untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya praktik korupsi. Tapi, anu, itu kan untuk ke depannya. Sementara saat ini, kan, faktanya sudah kadung banyak pelaku korupsi yang memang perlu diberantas oleh KPK. Lah, gimana, sudah kadung korupsi, kalau tidak ditangani—dengan alasan OTT tidak bagus untuk citra negara—ya keenakan lah.

Mungkin yang lebih tepat pendapat dari Menko Polhukam Mahfud MD. Dia mengambil jalan tengah: OTT bagus, digitalisasi juga bagus. Yang satu untuk menangani yang sudah terjadi, satunya untuk mengantisipasi agar ke depannya tidak terjadi. Nah, kalau gitu kan enak. Win-win solution.

Hati-hati, Opung. Jangan asal komentar. Netizen Indonesia galak-galak lho… Jangan sampai gara-gara kurang tepat menata lidah, fatal akibatnya buat ‘misi’ Opung di 2024 lho. He-he-he… (Gus Anu)

#BicaraApaAdanya

Artikel Terkait

Leave a Comment