samudrafakta.com

Parah, Lansia Habiskan Jatah dari Anak untuk Judi Online, Ibu-ibu Juga Ikut Keracunan

Ilustrasi orang tua bermain judi. FOTO: Canva

“Ada juga laporan yang sebaliknya, orangtua mengadukan anaknya yang terlibat judol memakai uang orang tuanya. Macam-macam kondisi yang memprihatinkan,” tambahnya.

Dia berharap arahan dari Presiden Joko Widodo melalui Keputusan Presiden (Keppres) mengenai Satgas Judi Online dapat ditindaklanjuti dengan baik. Dia juga mengingatkan agar masyarakat tidak lagi terlena dengan judi online yang bakal mengakibatkan hidup makin terpuruk.

“Arahan Pak Presiden memang perlu ditaati oleh semua saudara-saudara kita yang terlibat maupun yang tidak terlibat. Jangan terlena oleh judol. Setelah kami cek transaksinya, memang terbukti fenomenanya demikian,” pungkasnya.

Sementara, menurut Ketua Dewan Pembina Lembaga Partisipasi Perempuan, Adriana Venny, para ibu rumah tangga keranjingan judi online karena dipengaruhi iming-iming mengubah nasib kehidupan lebih sejahtera.

“Dari judi online itu mereka mengharap bisa merubah nasibnya. Tapi, masalahnya mungkin kadang-kadang, pada masyarakat kalangan tertentu tidak paham bahwa perjudian itu sebenarnya dilarang,” kata Adriana Venny, ketika berbincang dengan PRO3 RRI, Selasa (18/6/2024).

Dalam kasus judi online ini, kata Adriana, tidak hanya menimpa para ibu rumah tangga. Banyak anak-anak pelajar hingga suami yang juga terlibat.

Baca Juga :   80.000 Anak Terlibat Judi Online, Kenali Perbedaan Judol dengan Game Online

“Sebenarnya yang persoalan judi online ini, yang dipengaruhi tidak hanya ibu rumah tangga saja. Laki-laki juga. Seperti kasus polwan membakar suaminya. Itu kan sebenarnya tekanan psikis psikologinya,” ucapnya.

Untuk mencegah ibu-ibu bermain judi online, Adriana menekankan pentingnya peran pemerintah dalam melakukan sosialisasi. Pemerintah harus menjelaskan detail, tentang dampak buruk dari judi online tersebut.

“Artinya, kita butuh peran pemerintah untuk dalam memerangi judi online ini yang mensosialisasikan. Mungkin ada kelompok tertentu misalnya ibu rumah tangga, ini tidak mendapat informasi yang tepat,” ujarnya.​◊

 

 

 

Artikel Terkait

Leave a Comment