samudrafakta.com

Ketika Perdana Menteri Khruschev ‘Mengerjai’ Pemimpin Negara Sekutu Soviet dengan Durian

Presiden Sukarno dan Perdana Menteri Uni Soviet Nikita Khrushchev di Bogor, 1960. Khrushchev mendapat banyak ‘pengalaman’ dengan durian selama kunjungannya ke Indonesia. (Dok. Istimewa)
Keunikan buah durian pernah menjadi bagian dari ‘keisengan politik’ internasional pada masa Presiden Sukarno memimpin Indonesia. Sempat dipakai Perdana Menteri Uni Soviet Nikita Khrushchev ‘mengerjai’ pemimpin negara-negara sekutunya.

Alkisah, ketika berkunjung ke Indonesia pada tahun 1960, Perdana Menteri Uni Soviet Nikita Khrushchev dan rombongannya diajak Presiden Sukarno ke Bogor untuk mengunjungi Istana, Kebun Raya Bogor, dan destinasi lain. Kunjungan berlangsung pada pagi tanggal 27 Februari 1960.

Perjalanan menuju Bogor ditempuh melalui jalur darat. Rupanya kunjungan ini meninggalkan kesan mendalam bagi Khrushchev, sehingga mendapat tempat khusue dalam buku memoarnya, Memoirs of Nikita Khrushchev. Volume 3, Statesman (1953 – 1964)—seri ketiga dan terakhir dari satu-satunya memoar berbahasa Inggris terlengkap Khrushchev.

Khrushchev, dalam memoarnya, menyebut jika selama perjalanan menuju Bogor, ia menyaksikan hamparan pemandangan pohon-pohon hijau, pematang sawah, dan  hutan.

Pemandangan sepanjang perjalanan Jakarta — Bogor dirasa Khrushchev sangat mengagumkan. Saat menuju Istana Bogor, Khrushchev melewati pasar yang menjual aneka buah-buahan. Dia terkesima.

Baca Juga :   Nama Kusno Diganti Sukarno di Kediri: Sebuah Fakta Sejarah

“Rakyat kami bukan hanya belum pernah memakan buah-buahan itu, tapi juga belum pernah melihatnya,” tulis Khrushchev dalam bukunya.

Ia takjub ketika mendapati banyaknya jenis buah tropis yang tidak pernah ia lihat sebelumnya. Salah satu buah yang menurutnya unik adalah durian.

Khrushchev menceritakan durian itu secara khusus dalam memoarnya—terutama saat Sukarno mengajaknya mencicipi.

“Kamerad Khrushchev, mari kita nikmati buah ini,” kata Sukarno, sebagaimana ditulis Khruschev.

“Buah apakah itu, Presiden Sukarno?” tanya Khrushchev.

“Ooo, ini buah durian. Anda harus mencoba karena ini buah kesukaan saya,” bujuk Sukarno.

Karena baru pertama kali melihatnya, Khrushchev penasaran dan ingin mencoba. Ia tidak menggunakan tangan untuk memungut buahnya, tapi memakai sendok, mencolek daging buahnya, dan memasukkan ke mulutnya.

Ukh!” Khrushchev spontan melenguh sambil menutupi mulutnya.

“Menjijikkan baunya!” gumamnya.

Sukarno tertawa melihat ekspresi Khrushchev. Ternyata tamunya tidak suka durian.

Sukarno sendiri dengan santai terus menikmati daging buah favoritnya itu. Khrushchev terpaksa mencolek lagi, karena tidak ingin dianggap tidak sopan.

Baca Juga :   Rusia Bakal Bangun Patung Sukarno di Taman Seni Museon Moskow

“Bagiku, sepertinya tidak sopan untuk menolak,” kata Khrushchev.

Dalam suatu perjamuan makan malam setelah kunjungan ke Bogor, Khruschev ketemu lagi dengan durian.

Artikel Terkait

Leave a Comment