JAKARTA—Berbagai kampus di Amerika Serikat (AS) masih menggelar aksi solidaritas membela kemerdekaan Palestina secara massif. Bahkan, momen sakral wisuda pun dimanfaatkan untuk menyerukan kemerdekaan bagi Negeri Para Nabi.
Demonstrasi dan aksi solidaritas masih terus berlanjut di berbagai universitas AS, kendati para peserta aksi harus mendapatkan tekanan dan intimidasi dari berbagai pihak—mulai pihak rektorat hingga pejabat kampus. Para mahasiswa peserta aksi juga mendapat perlakuan keras, ditangkap, dan dipenjara oleh aparat keamanan setempat,
Namun demikian, aksi tersebut tidak surut. Bahkan, beberapa kampus kenamaan di AS menggelar aksi solidaritas membela Palestina saat momentum upacara wisuda.
Momentum wisuda yang biasanya sakral dan menggembirakan itu dimanfaatkan untik mengungkapkan pandangan kritis para mahasiswa dan wisudawan terhadap solidaritas kemanusiaan di Palestina.
Berikut beberapa kampus beken di AS yang menggelar aksi solidaritas untuk Palestina di saat upacara wisuda kampus digelar:
- Universitas Harvard
Universitas Harvard adalah universitas swasta di Cambridge, Massachusetts, AS dan anggota Ivy League. Universitas ini merupakan salah satu universitas terbaik dunia.
Ratusan mahasiswa Universitas Harvard keluar dari upacara wisuda setelah pihak kampus mengumumkan 13 mahasiswanya tidak akan mendapatkan gelar karena berpartisipasi dalam unjuk rasa Pro-Palestina yang memprotes serangan genosida Israel di Jalur Gaza.
Sebagai informasi, 13 mahasiswa Harvard itu dinilai melanggar kebijakan universitas dengan perilaku mereka selama berpartisipasi dalam aksi berkemah di Harvard’s Yard—bagian tertua dari kampus universitas ternama AS tersebut—dalam aksi memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
Aksi walkout para wisudawan Harvard itu dihiasi teriakan “Bebaskan Palestina.”
Ratusan mahasiswa mengenakan keffiyeh, yaitu kain yang menjadi simbol perjuangan rakyat Palestina, dan mengibarkan bendera Palestina. Mereka berteriak: “Bebaskan mereka (Palestina),” dan menyerukan berbagai pesan lainnya.
Beberapa dari mereka memegang poster bertuliskan “untuk para martir” dan “untuk Gaza!”, demikian Boston Globe melaporkan.
“Momen kegembiraan ini bertepatan dengan momen ketakutan dan kengerian, kesedihan dan kemarahan, penderitaan, dan kesakitan,” kata Garber, Rektor sementara Universitas Harvard, Alan Garber,seperti dikutip New York Times, Rabu (22/5/2024).
“Di tempat lain, orang-orang sedang mengalami hari-hari terburuk dalam hidup mereka,” lanjutnya.
Garber pun meminta para peserta wisuda untuk mengheningkan cipta selama satu menit.
