samudrafakta.com

Kami Berlindung Dari Kualat Nasional

Kami Berlindung dari Kualat Nasional

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata “kualat” artinya: 1) mendapat bencana (karena berbuat kurang baik kepada orang tua dan sebagainya); kena tulah. 2) celaka; terkutuk.

Ulama meyakini bahwa Allah lah yang mengendalikan seluruh aktivitas. Semua pergerakan kita semata-mata merupakan khalqu Allah, atas kuasa Allah. Ini adalah keyakinan yang dipegang oleh Aswaja berikut para sahabat dan tabi’in. Akmaluddin Muhammad bin Muhammad Al-Babirtiyyu Al-Hanafi mengatakan dalam Syarah Wasiyyatul Imam Abi Hanifah: “Golongan Ahlu As-Sunnah menyatakan: aktivitas (af’al) seluruh manusia dan hewan itu merupakan atas kendali Allah. Selain Allah tidak dapat mengendalikan.” Pendapat demikian adalah mazhab para sahabat dan tabi’in: “Banyak ayat Al-Qur`an yang menyinggung perihal kuasa Tuhan atas segala aktivitas alam ini. QS. Al-Qamar 49, An-Nisa` 78, Al-An’am 39, Ar-Ra’du 16. dan masih banyak lagi.”

Lantas, apakah ada selain Allah yang dapat mengendalikan aktivitas manusia? As-Syeikh Muhammad Al-Fadhali Al-Azhari, dalam sebuah karyanya, Kifayatul Awam menulis: “Peristiwa kematian atau sakit yang menimpa seseorang ketika mengganggu wali Allah itu adalah merupakan atas kuasa Allah yang ditimpakan bertepatan saat sang wali marah.” Menurut Sang Syaikh lagi, kualat itu juga merupakan suatu yang berjalan atas kuasa Allah.

Ibrahim Al-Baijuri dalam komentarnya menyatakan: “Bagaimana mungkin tidak ada satu pun selain Allah yang mampu menciptakan pekerjaan (af’al), sementara sebagaimana kita saksikan sendiri bahwa ada seseorang yang meninggal atau sakit ketika mengganggu wali? Kejanggalan seperti itu terbantahkan dengan argumen: Wali  tidak memiliki efek (ta’tsir) apa pun, hal itu semata kuasa Allah yang bertepatan saat sang wali marah.”

Baca Juga :   Ferdy Sambo Selamat dari Hukuman Mati, Hukuman Putri Candrawathi Dipotong 10 Tahun

Ibnu Al-Farkah, ahli horoskop, berpendapat: selama masih meyakini bahwa tidak ada yang bisa memberi pengaruh apa pun selain Allah Swt., dan Allah menjalankan sebuah hukum adat (kebiasaan) sesuatu itu terjadi bila bertepatan dengan faktor tertentu, dalam pandangan beliau keyakinan seperti itu tidak masalah, tidak syirik dan tidak berdosa.”

Kualat sangat identik dengan pembalasan cash, kontan, di dunia dari Allah bagi orang yang berbuat zalim dan aniaya kepada liyan, terlebih zalim kepada para kekasih-Nya.

Allah menyampaikan firmanNya: “Dan janganlah sekali-kali Engkau menyangka Allah lalai dari apa yang dilakukan oleh orang-orang zalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari di mana pandangan-pandangan terbelalak.” (QS: Ibrahim ayat:42).

Kanjeng Nabi Muhammad Saw. bersabda: “Dari Abu Hurairah –semoga Allah meridhainya—ia berkata: ‘Rasulullah Shollallahu Alaihi Wasallam bersabda: Sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman: Barangsiapa yang memusuhi wali-Ku, Aku umumkan perang terhadapnya. Tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai dibandingkan ia melakukan hal yang Aku wajibkan terhadapnya. Hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan-amalan sunnah (nafilah) kecuali Aku mencintainya. Jika Aku mencintainya, Aku adalah (yang menolong) pendengarannya saat ia mendengar, penglihatannya saat ia melihat, tangannya saat ia memukul, dan kakinya saat ia melangkah. Jika ia meminta kepada-Ku, sungguh Aku akan memberikannya. Jika ia memohon perlindungan kepada-Ku, Aku akan melindunginya’.” (H.R al-Bukhari).

Baca Juga :   Bareskrim Polri Tetapkan Empat Tersangka Perorangan Kasus Gagal Ginjal

Syaikh Sahal al-Tustari RA, yang dikutip oleh Syaikh Abdul Wahhab al-Sya’roni menjelaskan: “Jauhkanlah dirimu dari menyakiti makhluknya Allah. Karena sesungguhnya menyakiti makhluknya Allah merupakan racun yang mematikan.”(Kitab Al-Minahus Saniyah, hal.13).

Di dalam kitab yang sama juga dijelaskan: “Dalam wasiat guruku Ali bin Wafa–Allah yarhamuh–, ‘Wahai para murid, waspadalah kamu terhadap hak salah seorang sahabat gurumu, karena daging para wali adalah racun sekalipun mereka tidak mengambil tindakan terhadapmu. Waspada dan waspada atas penghinaan berupa gibah terhadap salah seorang dari mereka sekalipun gibah itu tidak sampai ke telinga mereka. Tetapi yang seharusnya paling kalian takuti adalah ketika ghibahmu sampai ke telinga mereka karena sungguh pelindung mereka adalah Allah. Sadarilah hal ini wahai saudaraku’,” (Lihat Syaikh Abdul Wahhab As-Sya‘rani, Syarah Al-Minahus Saniyyah, hal. 7).

Terma keramat “kualat” seyogyanya konstruktif apabila didayagunakan sebagai senjata ampuh-mandraguna pengejawatahan jihad al-nafs demi menaklukkan angkara murka hawa nafsu. Kualat layak menjadi kendali akhlak penguasa, pejabat, aparatur penegak hukum dan keadilan, agar tidak sewenang-wenang dan zalim. “Kualat” wajib ain menjadi kendali dan panduan akhlak dalam menjaga marwah instansi dan profesionalitas kinerja. “Kualat” layak menjadi kendali akhlak setiap insan manusia agar jangan lupa daratan, bertingkah zalim melanggar hukum, etika, dan moral demi memuaskan angkara murka syahwat kerakusan atas harta-benda, jabatan dan kekuasaan.

Baca Juga :   Sebagian Besar Korban Penjualan Ginjal Internasional adalah Korban PHK

Jikalau Allah menghukum manusia karena kezalimannya, niscaya tidak akan ditinggalkan-Nya di muka bumi sesuatu pun dari makhluk yang melata. Tetapi Allah menangguhkan mereka sampai kepada waktu yang ditentukan. Maka, apabila telah tiba waktunya (yang ditentukan) bagi mereka, tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak (pula) mendahulukannya. Fantazir assa’ah, pasti akan sampai tanggal mainnya!

Al-Qur’an mengecam orang-orang yang berlaku zalim. Menurut Thabathaba’iy, hampir dua pertiga surah dalam Al-Qur’an membicarakan masalah-masalah kezaliman. Dalam hadits pun tak terhitung kecaman yang dialamatkan kepada orang yang berbuat zalim. Kanjeng Nabi Saw. bersabda: “Takutlah berbuat zalim karena sungguh ia mendatangkan kegelapan-kegelapan di hari Kiamat.” (HR. Muslim)

Na’dzubillah min dzalik, Kami berlindung kepada Gusti Allah dari itu semua.

Artikel Terkait

Leave a Comment