samudrafakta.com

Jelang Puncak Haji, 13.000 Jemaah Indonesia Belum Terima Smart Card. Bagaimana Nasib Mereka?

Rapat Koordinasi ini dihadiri Sekjen Kemenag M Ali Ramdhani, Irjen Kemenag Faisal Ali Hasyim, para Staf Khusus Menteri Agama, para Pejabat Eselon II Kemenag, Kepala Pusat Kesehatan Haji Liliek Marhaendro, serta Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam. Hadir juga, Ketua Masyariq M Amin Indragiri beserta jajarannya, serta para pimpinan dari 73 maktab. Foto:Kemenag
JARWAL — Sebanyak 13.000 jemaah haji Indonesia hingga Rabu (12/6/2024) pagi, belum mendapatkan smart card. Namun, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas memastikan seluruh jemaah haji Indonesia tetap bisa melaksanakan ibadah pada saat puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

Kementerian Agama terus mengejar pihak mashariq yang bertanggung jawab terhadap distribusi smart card tersebut. “Mereka janjinya besok (hari ini-red). Kami juga akan cek ke jemaah, bisa jadi ada yang tercecer dan ketinggalan, itu harus diganti karena sangat berisiko,” kata Menag usai rapat koordinasi dengan tim Pengawas Haji DPR RI, Rabu (12/6/2024), di Jarwal, Kota Mekkah.

Smard Card Haji 2024. Foto: Akun X Kementerian Haji dan Umrah Kerajaan Saudi Arabia @MoHu_En

Sebagai informasi, ada yang berbeda dalam penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M. Pemerintah Arab Saudi mengeluarkan kartu pintar (smart card) untuk dibagikan kepada jemaah haji, sekaligus sebagai akses mengikuti rangkaian ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

Jemaah haji Indonesia wajib membawa smart card selama berada di Tanah Suci, terutama pada puncak haji di Armuzna. Kartu smart card didominasi warna coklat dan putih. Pada bagian depan terdapat foto dan data profil jemaah. Di sana juga terdapat barcode yang bisa dipindai untuk mengetahui data jemaah.

Baca Juga :   Memahami Metode Hisab dan Rukyat untuk Merawat Toleransi

Di dalamnya berisi nama jemaah, foto, tempat tanggal lahir, nomor visa dan provider yang menerbitkannya, serta lokasi pemondokan jemaah di Makkah. Kementerian Agama menyiapkan rencana darurat terkait keterlambatan distribusi smart card atau kartu nusuk bagi jemaah haji Indonesia.

Artikel Terkait

Leave a Comment