samudrafakta.com

Ibu di AS Pergi Liburan dan Meninggalkan Bayinya yang Berusia 16 Bulan hingga Meninggal

Kristel Candelario dalam sidang putusan kasusnya, Senin (18/3) pekan lalu. Dia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena meninggalkan bayinya liburan selama 10 hari, hingga bayi berusia 16 bulan itu meninggal karena tak terurus. | FOTO: Tangkapan layar YouTube
OHIO—Seorang ibu di Ohio, Amerika Serikat (AS), dijatuhi hukuman penjara seumur hidup tanpa ada kemungkinan pembebasan bersyarat pada Senin, (18/3/2024) pekan lalu, gara-gara dia pergi berlibur. Pasalnya, kegiatan liburan ibu bernama Kristel Candelario (32) itu bukan liburan biasa. Dia pergi berlibur selama 10 hari dengan meninggalkan anak perempuannya yang berusia 16 bulan di dalam area bermain di rumah pada musim panas lalu, hingga bayinya itu meninggal dunia karena tidak ada yang mengurus! 

Dikutip dari nbcnews.com, pihak berwenang setempat menyatakan bahwa Kristel Candelario meninggalkan putrinya, Jailyn, di rumah mereka di Cleveland, ketika dia pergi berlibur ke Detroit dan Puerto Rico pada bulan Juni 2023.

Dikutip dari people.com, Kristel Candelario diketahui meninggalkan putrinya yang berusia 16 bulan tanpa pengawasan di rumahnya di Cleveland dari tanggal 6 Juni hingga 16 Juni 2023.

Ketika dia kembali ke rumah  10 hari kemudian, sekitar pukul 08.00 pagi waktu setempat, dia menemukan anak perempuannya sudah tidak bernapas di dalam tempat main. Dia langsung menelepon 911. Jailyn ditemukan di dalam area bermain Pack-N-Play di atas alas yang kotor oleh urin dan kotoran serta selimut yang kotor.

Baca Juga :   Mengenal Surabaya Hobby, Perusahaan Surabaya yang Dituduh AS Memasok Drone ke Iran

Tim penolong menemukan bahwa ternyata Jaily “sangat dehidrasi” dan menyatakan ia meninggal beberapa saat setelah petugas tiba. Autosi pun dilakukan oleh kantor pemeriksa media Cuyahoga County, dan menemukan fakta bahwa balita tersebut meninggal karena kelaparan dan dehidrasi parah.

“Balita tersebut meninggal karena kelaparan dan dehidrasi parah akibat kelalaian medis anak,” kata Dr. Elizabeth Mooney, wakil pemeriksa medis Cuyahoga County, dalam sidang Senin, (18/3/2024). “Beratnya 13 pon atau sekitar 5 kg, 7 pon atau 3 kg lebih ringan dari kunjungan dokter terakhirnya kurang dari dua bulan sebelumnya.”

Petugas berwenang setempat pun melakukan penyelidikan dan mendapatkan fakta bahwa Kristel Candelario pergi berlibur ke Detroit dan Puerto Rico dengan meninggalkan balitanya di rumah.

Dia ditangkap pada tanggal 17 Juni dan diadili atas tuduhan pembunuhan dan kejahatan terkait lainnya.

Dalam persidangan kasus ini, hakim Pengadilan County Common Pleas, Brendan Sheehan, menyebut Kristel Candelario melakukan “pengkhianatan paling besar” sebagai seorang ibu, dengan meninggalkan putrinya sendirian tanpa makanan.

“Sama seperti kamu tidak membiarkan Jailyn keluar dari tempatnya, begitu juga kamu seharusnya menghabiskan sisa hidupmu di dalam sel tanpa kebebasan,” kata Breedan Sheehan. Ya, Candelaria divonis penjara seumur hidup.

Baca Juga :   H-1 Puncak Libur Natal, Jalan Tol Trans Jawa Ramai Lancar

“Satu-satunya perbedaan (nasib Candelaria dengan Jailyn) adalah, penjara setidaknya akan memberimu makanan dan cairan,” imbuh Sheehan.

Pengacara Kristel Candelario, Derek Smith, mengatakan bahwa tidak ada yang mencoba memaafkan perilaku kliennya. Namun demikian, kata dia, ketika insiden terjadi, Candelario sedang berjuang secara emosional karena merasa terlalu terbebani sebagai seorang ibu tunggal dari dua anak.

Kristel Candelario, menurut Smith, juga pernah mencoba melukai dirinya sendiri pada tahun 2023, sebelum kejadian itu, dan dia telah diberi obat antidepresan, yang penggunaannya tidak dia lanjutkan karena efek sampingnya yang kurang bagus. Kristel Candelario “tidak berpikir dengan jelas,” kata Smith.

Candelaria, yang mengaku telah berjuang dengan sangat depresi, mengatakan bahwa ia berdoa setiap hari untuk mendapatkan pengampunan. “Ada begitu banyak rasa sakit yang saya miliki terkait dengan kehilangan bayi saya, Jailyn,” katanya. “Saya sangat terluka dengan segala sesuatu yang terjadi.”

“Saya tidak mencoba membenarkan tindakan saya, tetapi tidak ada yang tahu seberapa banyak saya menderita dan apa yang saya alami … Tuhan dan putri saya telah mengampuni saya,” katanya.

Baca Juga :   Fakta Mayat Wanita dalam Koper: Pembunuhan yang Dilatari Hubungan Rumit Pasangan Beda Generasi

Sementara itu, terkait vonis Candelaria, Jaksa Cuyahoga County, Michael C. O’Malley, mengatakan, “Hari ini, kita mengenang Jailyn — seorang bayi perempuan yang cantik yang diambil dari dunia ini karena keserakahan tak terbayangkan ibunya. Pikiran untuk pergi berlibur selama 10 hari dan meninggalkan anak Anda mati kelaparan di dalam Pack-N-Play-nya adalah tingkat kepedulian orangtua yang baru.”◼︎

Artikel Terkait

Leave a Comment