samudrafakta.com

Fakta-fakta Terkait Gempa di Cianjur yang Tewaskan 162 Orang

CIANJUR| SAMUDRA FAKTA – Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, diguncang gempa hebat pada Senin (21/11) siang. Berikut fakta-fakta gempa bumi Cianjur dirangkum dari berbagai sumber:

1. Berkekuatan magnitudo 5,6

Gempa yang mengguncang Cianjur berkekuatan magnitudo 5,6. Gempa berpusat pada 10 kilometer Barat Daya Kabupaten Cianjur.

Hasil analisis lokasi episenter dan kedalamnya, gempa bumi ini merupakan jenis gempa dangkal yang diduga akibat aktivitas sesar Cimandiri.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip),” kata Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Geofisika Bandung, Virga Librian.

2. Gempa dirasakan kuat sampai Bandung dan DKI Jakarta

Guncangan gempa juga dirasakan warga Jakarta dan sekitarnya. Tak hanya Jakarta, guncangan gempa juga dirasakan di Bandung, Bogor, Sukabumi, Depok, hingga Tangerang.

3. Bentuk Geologis Cianjur

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan sebaran pemukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terletak pada kawasan rawan bencana gempa bumi tinggi.

“Morfologi wilayah tersebut pada umumnya berupa dataran hingga dataran bergelombang, perbukitan bergelombang hingga terjal yang terletak pada bagian tenggara Gunung Gede,” tulis keterangan resmi Badan Geologi.

Wilayah Kabupaten Cianjur secara umum tersusun oleh endapan kuarter berupa batuan rombakan gunung api muda (breksi gunung api, lava, tuff) dan aluvial sungai. Sebagian batuan rombakan gunung api muda tersebut telah mengalami pelapukan.

Endapan kuarter tersebut pada umumnya bersifat lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi.

Selain itu, pada morfologi perbukitan bergelombang hingga terjal yang tersusun oleh batuan yang telah mengalami pelapukan, berpotensi terjadi gerakan tanah yang dapat dipicu oleh guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi.

Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman, dan data mekanisme sumber dari BMKG dan GFZ Jerman, maka kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif. Keberadaan sesar aktif tersebut hingga kini belum diketahui dengan baik karakteristiknya.

Menurut Badan Geologi, kejadian gempa bumi tersebut diperkirakan berpotensi mengakibatkan terjadinya bahaya sesar permukaan dan bahaya ikutan (collateral hazard) berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi

4. Korban jiwa mencapai 162 orang

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, korban meninggal akibat gempa Cianjur mencapai 162 orang.

“162 yang meninggal dunia, 326 luka-luka,” katanya.

Ridwan Kamil juga mengatakan, gempa menyebabkan ratusan orang mengalami luka-luka.

“Mayoritas patah tulang berhubungan dengan luka-luka karena tertimpa,” ungkapnya.

Ia menyebut ada 13.784 warga yang mengungsi. Mereka akan ditempatkan di minimal 14 titik pengungsian.

5. Korban meninggal mayoritas anak-anak

Ridwan Kamil mengatakan, mayoritas korban meninggal adalah anak-anak.

“Kita sangat prihatin juga karena peristiwa terjadi saat anak-anak masih di madrasah, sekolah umum, melanjutkan pelajaran di madrasah,” katanya.

Ia menyebut jumlah korban kemungkinan masih bertambah, seiring dengan berjalannya proses evakuasi.

Dirinya mencontohkan, ada informasi lima kendaraan roda empat yang tertimbun tanah longsor saat gempa terjadi. Belum mengetahui apakah kendaraan itu sudah dievakuasi dan ada korban atau tidak.

“Ada sekitar lima mobil yang terperangkap, laporan belum masuk apakah sudah terevakuasi atau atau tidak,” jelasnya.

6. Rumah hingga sekolah alami kerusakan

Gempa Cianjur menyebabkan rumah hingga sekolah mengalami kerusakan. Tercatat 52 rumah warga rusak dengan kategori berat, sedang, dan ringan.

“Selain merusak puluhan rumah, gempa juga merusak sarana ibadah dan sekolah,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi Wawan Gondawan.

Pihaknya sudah menerima laporan dari sejumlah kecamatan terkait rumah yang rusak akibat bencana itu. Petugas masih melakukan pendataan ke sejumlah lokasi yang diinformasikan terdapat bangunan rusak.

“Mayoritas bangunan yang rusak pada bagian dinding mulai dari retak-retak hingga ambruk,” ujarnya.

Leave a Comment