samudrafakta.com

Enstein Pernah Menolak Berdirinya Negara Israel; Terbentuk dari Laras Senjata, Dinamit dan Darah Orang-orang Palestina

Albert Enstein, Fisikawan Jerman.Foto: (X)Twitter

Albert Einstein, salah seorang fisikawan teoretis terhebat sepanjang sejarah dan penemu teori relativitas, pernah secara tegas menentang pendirian negara Israel di tanah Palestina pada tahun 1948. Meskipun seorang Yahudi, Einstein mengkritik gerakan Zionis yang dinilainya hanya membawa malapetaka.

Meski mendukung kembalinya kaum Yahudi ke Palestina, ia menolak ide pembentukan negara dengan sistem pemerintahan dan angkatan bersenjata di atas tanah yang dianggap curian dari rakyat Palestina. Dua tahun sebelum negara Israel berdiri, Einstein sudah secara terbuka menyatakan bahwa pembentukan negara tersebut bertentangan dengan sifat esensial yudaisme dan tidak dibutuhkan. Einstein, bersama beberapa intelektual Yahudi lainnya, telah menyoroti banyak kekurangan dan kesalahan dalam pendirian negara Israel sejak 1946, ketika ia berpidato di depan Komite Penyelidikan Anglo-Amerika mengenai situasi di Palestina.

Dua tahun setelahnya, tepatnya sebulan sebelum Israel didirkan oleh David ben-Gurion, pada 10 April 1948, Einstein sudah lebih dulu mengkritik keras. Ia bersama 29 kolega ilmuwan Yahudi menulis surat khsusus, tepat 24 jam setelah terjadinya pembantaian Deir Yassin di  Yerusalem Barat pada 9 April 1948.Kala itu sekitar 130 anggota kelompok paramiliter Zionis dari Begin’s Irgun dan Lehi memasuki sebuah desa di Palestina dan membantai sekitar 250 warga Palestina, baik pria, wanita, maupun anak-anak.

Baca Juga :   Mahkamah Internasional Hanya Perintahkan Penghentian Genosida Israel terhadap Palestina, Tidak Untuk Gencatan Senjata

Surat tersebut ditujukan kepada Shepard Rifkin, direktur eksekutif American Friends of the Fighters the Freedom of Israel, yang berbasis di New York.  Surat tersebut berhasil sampai dan diterbitkan di New York Times pada edisi 4 Desember 1948. Dalam terbitan tersebut memuan judul ‘New Palestine Party: Visit of Menachem Begin and Aims of Political Movement Discussed. Surat tersebut ditulis sebagai bentuk protes terhadap kunjungan Perdana Menteri Israel Menachem Begin ke Amerika Serikat. Surat tersebut berisi kecaman kepada partai Begin’s Herut yang berarti kebebasan yang mirip dengan partai Nazi dan fasis dari segi organisasi, metode, filosofi politik, dan daya tarik sosialnya. Herut merupakan partai nasionalis sayap kanan yang saat ini beralih menjadi Likud dan dipimpin Benjamin Netanyahu, perdana menteri Isreal saat ini.

“Partai Kebebasan di negara Israel yang baru dibentuk, sebuah partai politik yang organisasi, metode, filosofi politiknya, dan daya tarik sosialnya sangat mirip dengan Nazi dan partai fasis,” tulisnya.

Sedangkan kunjungan Begin ke AS dianggap sebagai dukungan AS kepada partai tersebut agar menjalim hubungan yang erat antara Israel dan AS. Hal itu dianggap akan mempengaruhi dan mengganggu kemerdekaan Palestina.

Baca Juga :   Dulu Dilindungi Nabi Muhammad Saw., Kini Armenia Mengakui Negara Palestina

“Oleh karena itu, yang bertanda tangan di bawah ini, menggunakan cara ini untuk menyajikan secara terbuka beberapa fakta penting mengenai Begin dan partainya, dan mendesak semua pihak untuk tidak mendukung manifestasi fasisme terbaru ini,” lanjutnya.

Artikel Terkait

Leave a Comment