samudrafakta.com

Durasi ‘Screen Time’ di Indonesia Tertinggi di Dunia, Ancaman Serius bagi Tumbuh Kembang Anak

Ilustrasi screen time anak-anak. Foto:Canva

Tips Bagi Orang Tua

1. Menjadi Role Model, Jangan ‘Jarkoni’

Jika melarang anak untuk tidak bermain smartphone saat makan, maka orangtuanya pun juga tidak makan sambil menonton tik tok atau Youtube. Pada saat sesi mengajari anaknya di rumah pun harus konsentrasi penuh, tidak sambil bermain smartphone.

Budayawan Sujiwo Tedjo sering mengulas hal ini dalam beberapa acara di televisi, dimana dia tidak menyukai fenomena jaman sekarang dimana banyak orang yang bicara tatap langsung, tapi matanya justru memandangi smartphone bukan kepada lawan bicaranya, dari sudut pandang adab etika, itu hal yang tak baik. Maka dari itu, sebelum anda menertibkan screen time pada anak anda, tertibkan juga screen time anda juga, berusahalah di jam-jam prime time seperti belajar bersama atau bermain bersama anak menjauhkan diri dari smartphone.

2. Membuat Aturan Screen Time untuk Anak

Berdasarkan survei, rata-rata anak-anak main game smartphone di atas 2 jam dalam sehari, bahkan ada yang sampai 5 jam hingga larut malam. Agar anak dapat berkembang dengan baik tanpa hambatan dari kebiasaan menatap layar yang terlalu lama, cobalah membatasi screen time pada anak sesuai anjuran berikut:

Baca Juga :   Bocah SD Bunuh Diri Gara-gara HP Disita, Simak 7 Cara Mengurangi Kecanduan Smartphone

– Anak di bawah 1 tahun sebaiknya tidak melihat layar gawai sama sekali.

– Anak usia 1 sampai 2 tahun tidak dianjurkan menonton TV dan video, screen time hanya dibatasi untuk misalnya melakukan video chatting dengan anggota keluarga yang berjauhan.Anak usia 2 hingga 6 tahun bisa menatap layar gawai dengan screen time maksimal satu jam per hari.

– Anak berusia 2–4 tahun, screen time maksimal 1 jam per hari. Lebih singkat waktu, lebih baik.

– Anak usia 6 hingga 12 tahun dapat menggunakan gawai dengan waktu maksimal 90 menit per hari.

3. Melakukan Penilaian Dan Evaluasi

Semua kembali ke orangtuanya masing untuk paramaternya, entah itu bisa dilihat dari prestasi belajarnya, manajamen waktunya atau kesigapan dirinya jika diperintah oleh orang tuanya.

Dunia pendidikan Indonesia sempat dihebohkan dengan terbongkarnya grup Whatsapp siswa LGBT di sebuah sekolah dasar di Riau pada pertengahan tahun 2023. Tentunya hal tersebut harus menjadi perhatian kita bersama dalam mengawasi dan mengevaluasi anak-anak kita dalam menggunakan smartphonenya.

Baca Juga :   Warga +62 Juara Satu Pecandu Ponsel, Berbagai Macam Bahaya Mengintai

Oleh karena itu, orang tua wajib mengawasi program yang ditonton Anak. Sebelum mengizinkan anak menghabiskan waktu dengan gawainya, pastikan bahwa program atau konten yang diakses aman bagi anak kecil dan memiliki rating yang baik. Jika memungkinkan, temani anak menonton program yang disukainya agar bisa melakukan pengawasan dengan lebih baik.

Selanjutnya, lakukan filter konten internet yang berbahaya. Caranya: aktifkan opsi filter untuk konten-konten yang tidak aman ditonton anak-anak. Dengan begitu, anak-anak hanya dapat menonton konten yang sesuai dengan umurnya.

Artikel Terkait

Leave a Comment