samudrafakta.com

Cak Imin Sebut Pemberhentian Ketua PWNU Jatim Aneh, PBNU Bilang Biasa

JAKARTA—Calon wakil presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar menilai pemberhentian Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH. Marzuki Mustamar, merupakan peristiwa yang aneh dan tak pernah terjadi dalam sejarah NU sebelumnya. 

“Itu urusan internal NU, baru kali ini ada saling mecat. Baru kali ini juga dalam sejarah NU. Memprihatinkan,” kata Cak Imin, sapaan Muhaimin, di Ponpes Walisongo, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Kamis (28/12/2023). 

Namun demikian, Cak Imin menyatakan bahwa keputusan tersebut sepenuhnya urusan organisasi. Dia hanya mengimbau kepada pendukungnya untuk tetap fokus dalam memenangkan Pemilu 2024. “Pesan untuk semua, terus kerja keras dalam pemenangan di pemilu nanti (14 Februari 2024),” ucapnya.

Dalam kunjungan silaturahmi ke Ponpes Walisongo itu, Muhaimin Iskandar ditemani oleh Anies Baswedan. Keduanya bertemu dengan para santri dan akan mengikuti pengajian bersama. 

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Amin Said Husni menyebut jika keputusan pemberhentian KH. Marzuki Mustamar merupakan urusan internal organisasi. “Ini hal biasa. Soal internal organisasi,” kata Amin, sebagaimana dilansir detikjatim, Jumat (29/12/2023).

Baca Juga :   PBNU Nonaktifkan Pengurus yang ‘Nyaleg’ dan Jadi Tim Pemenangan Paslon  

Amin menambahkan, pemberhentian Marzuki Mustamar juga telah sesuai mekanisme di PBNU. Dia meminta keputusan itu tidak perlu dibesarkan.

“Jadi, jangan dibesar-besarkan, apalagi ini sifatnya internal organisasi. Siapa pun, apalagi yang tidak memahami masalahnya, tidak perlu ikut berkomentar,” ujarnya.

Amin juga membantah jika pemberhentian KH. Marzuki berkaitan dengan urusan kepentingan Pemilu 2024. Dia mengatakan pemberhentian itu telah diproses sejak lama.

“Proses pemberhentian juga sesuai AD/ART dan ketentuan yang ada,” kata Amin.

Kiai Marzuki sendiri juga telah menjelaskan mengenai polemik pencopotannya sebagai Ketua PWNU Jatim yang diduga akibat pilihan politik. Dia menegaskan sikap netral di Pemilu 2024 sesuai arahan dari PBNU.

“Kami juga enggak tahu. Selama ini saya mengikuti perintah PBNU untuk bersikap netral. Netral dalam arti bukan tidak ke mana-mana, bukan menutup diri dari siapa-siapa. Tapi, netral itu merangkul semua,” katanya, Kamis (28/12).*

FOTO: KH. Marzuki Mustamar. (Tribun Jatim)

Artikel Terkait

Leave a Comment