samudrafakta.com

“Bolongin Gak Nih?”

JAKARTA | SAMUDRA FAKTA—Sejak Rasamala Aritonang, kuasa hukum mantan Kepala Divisi Profesi dan Keamanan (Kadiv Propam) Polri Ferdy Sambo menyatakan kliennya siap membuka informasi penting yang ada dalam buku catatan berwarna hitam miliknya, Kamis (20/10/2022) lalu, sampai Minggu (30/10/2022) ini buku itu belum juga dibuka untuk publik.

Sementara itu, begitu publik mengetahui rencana buka-bukaan tersebut—setelah Rasamala Aritonang mengumumkannya—beredar sebuah video dari platform Tiktok, menampilkan adegan seseorang mirip Ferdy Sambo ketika masih berambut cepak, sedang berlatih tinju menggunakan samsak berwarna hitam. Video tersebut beredar secara “terbatas”.

Dalam video itu, si petinju terus-menerus memukul samsak ditemani seekor anjing labrador berbulu cokelat. Dalam video ada tulisan: “Bolongin gak nih?” Apa maksudnya? “Itu ‘kode’ dari Ferdy Sambo. Maksudnya, dibuka enggak nih, buku hitamnya? Buku itu berisi nama-nama orang-orang besar, tak hanya dari kepolisian saja,” kata sumber Samudra Fakta, Minggu (30/10/2022). Di akhir video, petinju yang sangat mirip Ferdy Sambo itu berfoto bersama labradornya, masih dengan tulisan, “Bolongin gak nih?

Sebelumnya, Kamis (20/10/2022), Rasamala menerangkan jika catatan pribadi dalam buku hitam tersebut terkait kegiatan Sambo selama menjabat sebagai anggota Polri, mulai sejak masih menjabat Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) III Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri hingga jabatannya terakhirnya sebagai Kadiv Propam. Menurut Rasamala, Ferdy Sambo rajin mencatat setiap aktivitas atau kegiatannya sejak menjadi anggota Polri. “Saya beberapa kali ketemu beliau, buku hitam itu selalu dibawa,” kata Rasamala.

Rasamala mengaku tidak tahu persis isi buku hitam tersebut. Dia enggan berasumsi. Namun, dia memastikan ada informasi penting dalam buku hitam Ferdy Sambo yang berguna untuk memperbaiki kondisi Polri. Menurut Rasamala, Ferdy Sambo sangat mencintai institusi kepolisian. Dengan dasar itulah Sambo bermaksud menyampaikan isi buku hitam tersebut—demi perbaikan Polri ke depan.

Di sisi lain, Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso menduga buku hitam Ferdy Sambo bukan hanya berisi catatan harian—sebagaimana diterangkan oleh Rasamala. “Saya menerawang bahwa Sambo punya catatan buku hitam soal jenderal-jenderal polisi yang menerima uang perlindungan dari usaha tambang ilegal, sehingga tidak ditindak,” ujar Sugeng, Minggu (23/10/2022).

Menurut Sugeng, gratifikasi itu berkaitan dengan bisnis tambang ilegal di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Sugeng enggan menjelaskan secara detail, namun dia mengatakan ada jenderal bintang dua dan satu yang terlibat. “Setidak-tidaknya ada dua wilayah (tambang): Kaltim yang menyangkut seorang Briptu IB, Kaltara menyangkut Briptu HSP. Itu, kalau diteliti lagi catatannya, ada juga kaitannya dengan polisi jenderal bintang dua, jenderal bintang satu,” kata Sugeng.

Menurut versi sumber Samudra Fakta, salah satu perwira tinggi Polri yang diduga tercatat dalam buku itu adalah Brigjen Andi Rian, mantan Dirtipidum Bareskrim Polri yang baru saja dipromosikan sebagai Kapolda Kalimantan Selatan. Sumber tersebut menambahkan, tak hanya jenderal polisi yang tercatat dalam buku hitam Sambo. “Ada juga pejabat tinggi di luar kepolisian,” kata sumber tadi.

Leave a Comment