samudrafakta.com

Antisipasi El Nino, Pemkot Surabaya Fokus Ketahanan Pangan

SURABAYA | SAMUDRA FAKTA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyatakan telah melakukan penanaman sembilan bahan pangan pengganti sebagai upaya mewujudkan ketahanan pangan sekaligus antisipasi menghadapi fenomena iklim El Nino.

Menurut Walikota Surabaya Eri Cahyadi, bahwa penanaman sembilan bahan pangan pengganti padi dilakukan dengan memanfaatkan lahan idle atau aset-aset tidur milik Pemkot Surabaya.

“Kami juga menanam pangan ya, ada sembilan bahan pengganti padi. Kami juga menanam jagung, sagu, di lahan-lahan punya pemkot yang idle. Tapi kami juga berkoordinasi dengan daerah-daerah lain, karena memang wilayah pertaniannya lebih besar,” kata Eri, dikutip Minggu, 6 Agustus.

Selain itu, Eri juga menyebutkan bahwa Pemkot Surabaya memiliki Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). Salah satu tugas mereka adalah untuk mencegah atau mengantisipasi kenaikan harga pokok di pasaran.

“Tim Inflasi ini salah satu tugasnya adalah melihat harga pasar setiap minggu, mulai cabai dan macam-macam,” jelasnya.

Untuk mencegah adanya kenaikan harga barang, Eri menambahkan, Pemkot Surabaya menjalin kerja sama dengan sejumlah daerah penghasil bahan pokok. Kerja sama dijalin untuk mendapatkan langsung bahan pokok dengan harga dari produsen.

Baca Juga :   Simak, Ini Jadwal Pendaftaran PPDB SD di Surabaya

“Untuk mencegah adanya kenaikan barang, kami melakukan kerja sama dengan daerah-daerah penghasil, seperti telur dengan Blitar, bawang putih dan merah dengan Nganjuk,” jelasnya.

Menurutnya, kerja sama dengan daerah lain ini dilakukan karena Kota Surabaya bukan daerah penghasil, melainkan pemakai bahan pangan. Ini dilakukan supaya Surabaya bisa mendapatkan harga lebih murah tanpa melalui tengkulak atau pihak ketiga.

Akan tetapi, Wali Kota Eri menyebut, apabila harga bahan pokok di Surabaya mengalami kenaikan karena disebabkan pupuk atau cuaca, maka pemkot tidak bisa mencegahnya. Namun, jika kenaikan harga barang itu disebabkan faktor Bahan Bakar Minyak (BBM), maka pemkot akan melakukan subsidi.

“Kalau di sini naik dikarenakan pupuk atau lainnya, kami tidak bisa lagi menahan kenaikan harga. Tapi kalau transport BBM yang naik, maka kami bisa melakukan subsidi. Tapi kalau pupuk naik dan menyebabkan harga tinggi, kami akan tetap mempertahankan harga kulaknya,” pungkasnya.

(Yadi)

Artikel Terkait

Leave a Comment