DUBLIN — Stadion Aviva, Dublin, Irlandia menjadi saksi bisu bagi perjuangan Atalanta. Hat-trick Ademola Lookman pada menit 12, 26, dan 74 ke gawang Bayer Levverkusen mengantarkan La Dea–julukan Atalanta– sebagai tim Serie A pertama yang menjadi juara Liga Europa.
Kemenangan gemilang anak asuh Gian Piero Gasperini tidak hanya mengukuhkan Atalanta sebagai kekuatan baru di sepak bola Eropa, tetapi juga menampilkan sosok pahlawan tak terduga: Ademola Lookman.
Malam itu, Lookman menjadi mimpi buruk bagi Bayer Leverkusen dengan hat-trick spektakulernya. Tiga tahun lalu adalah seorang pecundang. Striker internasional Nigeria ini mengeksekusi tendangan penalti ke gawang West Ham saat membela Fulham di Liga Inggris.
Alih-alih berhasil, Lookman yang melakukan tendangan penalti ala panenka malah gagal. Sejak itu, Lookman dipandang sebelah mata. Namun hattrick ke gawang Leverkusen Kamis (23/5/2024) dini hari (WIB) adalah ajang pembuktian diri Lookman.
Dia mencetak gol pertamanya pada menit ke-12, memanfaatkan umpan matang dan mengecoh bek Leverkusen, Exequiel Palacios. Gol keduanya menyusul tak lama kemudian. Lewat aksi individu yang mengecoh Granit Xhaka dan tendangan keras yang tidak bisa dihalau kiper Leverkusen, Matej Kovar.
Puncak penampilan Lookman datang pada menit ke-74. Ia mencetak gol ketiganya. Dengan gol ini, Lookman bukan hanya menulis namanya di buku sejarah Atalanta, tetapi juga menjadi pemain Afrika pertama yang mencetak tiga gol di final kompetisi utama Eropa.
Ademola Lookman dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Hankook. Penilaian panel Pengamat Teknis UEFA menyebutkan alasan kenapa pemain asal Nigeria ini menjadi yang terbaik. Lookman mengantisipasi umpan dari Davide Zappacosta di depan kotak penalti untuk membuka keunggulan, kemudian mencetak gol kedua yang brilian di menit ke-26.
