samudrafakta.com

Ada Tanda-tanda Kehidupan Harimau Jawa di Sukabumi, Peneliti Temukan Jejak dan Sehelai Rambut

Foto harimau jawa yang diambil Andries Hoogerwerf pada 1938 di Ujung Kulon. FOTO: en.wikipedia.org
SUKABUMI — Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) meneliti sehelai rambut yang bisa mengungkap keberadaan Harimau Jawa yang sudah dinyatakan punah. Penampakan terakhir Harimau Jawa terkonfirmasi di Meru Betiri Taman Nasional, Jawa Timur, pada 1976.

“Rambut tersebut ditemukan oleh Kalih Reksasewu atas laporan Ripi Yanuar Fajar, yang berpapasan dengan hewan mirip Harimau Jawa yang dikabarkan telah punah, pada malam hari, 19 Agustus 2019. Ripi adalah seorang penduduk lokal yang berdomisili di Desa Cipeundeuy, Sukabumi Selatan, Jawa Barat,” tutur Wirdateti, Peneliti Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN, Ahad (24/3/2024)

Sebagai informasi, daftar merah International Union for Conservation of Nature (IUCN) telah mengategorikan harimau Jawa (panthera tigris sondaica) dan Harimau Bali (panthera tigris balica) telah punah berdasarkan assesment pada 2008 dari IUCN. Hanya Harimau Sumatera (panthera tigris sumatrae) yang masih tersisa di Indonesia. 

Maka dari itu, Penemuan sehelai rambut yang kemungkinan milik Harimau Jawa membuka harapan baru, setelah 43 tahun penampakan terakhir spesies ini.

Wirdateti mengatakan bahwa sehelai rambut Harimau Jawa ditemukan di pagar pembatas antara kebun rakyat dengan jalan Desa Cipeundeuy, Sukabumi Selatan, Jawa Barat.

Dari serangkaian analisis DNA komprehensif yang telah dilakukan pihaknya, Teti dan tim menyimpulkan bahwa sampel rambut harimau yang ditemukan di Sukabumi Selatan adalah spesies panthera tigris sondaica atau Harimau Jawa. Termasuk dalam kelompok yang sama dengan spesimen Harimau Jawa koleksi Museum Zoologicum Bogoriense (MZB) pada 1930.

Keyakinan tersebut diperkuat oleh prosedur ilmiah lainnya yang telah dilakukan oleh BRIN. Selain menemukan rambut, dari lokasi tersebut juga ditemukan bekas cakaran mirip harimau—di mana temuan tersebut makin menguatkan Teti untuk melakukan observasi lanjutan.

Identifikasi awal dilakukan dengan studi perbandingan sampel rambut harimau yang ditemukan di Sukabumi Selatan dengan spesimen  Harimau Jawa koleksi MZB. Sedangkan beberapa subspesies sampel harimau lain, seperti Harimau Bengal, Amur, Sumatra, serta Macan Tutul Jawa,  digunakan sebagai kontrol.

“Hasil perbandingan antara sampel rambut Harimau Sukabumi menunjukkan kemiripan sebesar 97,06 persen dengan Harimau Sumatera, dan 96,87 persen dengan Harimau Benggala. Sedangkan  spesimen Harimau Jawa  koleksi MZB memiliki 98,23 persen kemiripan dengan Harimau Sumatera,” jelas wanita yang disapa Teti tersebut.

Leave a Comment