samudrafakta.com

Waspadai Penipuan Berkedok Costumer Service Online Shop!

Makin ke sini, modus penipuan daring kian meriah dan macam-macam caranya. Setelah sempat heboh penipuan berkedok undangan pernikahan melalui pesan WhatsApp (WA) yang menggunakan file APK, belakangan ini ramai modus penipuan baru yang mengatasnamakan online shop. 

Modus pelaku penipuan berkedok online shop ini sangat halus. Calon korbannya sangat rawan terjebak. Sasarannya adalah pengguna online shop—atau masyarakat yang biasa bertransaksi maupun mengakses toko daring. 

Si penipu bakal berpura-pura menjadi customer service dari platform atau aplikasi online shop. Dengan gaya bicara yang meyakinkan, mereka menghubungi calon korbannya melalui sambungan telepon.

Sebagaimana dikutip dari Kompas.com, umumnya penipu ini menginformasikan bahwa calon korban telah memenangkan hadiah promo karena telah berbelanja di sebuah online shop. Besarnya promo sekitar Rp5 juta. Dengan iming-iming tersebut, para penipu terus melancarkan bujuk rayu untuk menjebak korban.

Begitu calon korbannya tertarik dengan iming-iming tersebut, pelaku lalu mengatakan bahwa hadiah bisa diambil melalui fasilitas pembayaran online, seperti OneKlik dan BCA mobile. Dan dengan alasan “mendaftarkan” OneKlik ke aplikasi online shop, pelaku meminta nomor kartu ATM BCA milik. Alasannya untuk rekening tujuan transfer hadiah.

Baca Juga :   Bahaya 'Sniffing' Mengancam, Perhatikan Betul-Betul Tips Hindari Tipu-tipu via Chat Ini

Setelah itu pelaku penipuan mengarahkan korban untuk melakukan aktivasi OneKlik di BCA mobile dengan menekan notifikasi registrasi OneKlik yang muncul di ponsel korban. Selanjutnya korban diminta login BCA mobile dan menyelesaikan aktivasi OneKlik dengan menginput PIN m-BCA.

Nah, pada saat itulah terbuka celah bagi para pelaku penipuan untuk menggasak isi rekening korbannya.

Calon korban yang tidak awas dan tergiur hadiah besar bisa dengan mudah terpedaya. Maka itu, tetaplah waspada terhadap segala bentuk kemungkinan penipuan. 

Jangan berikan informasi pribadi seperti PIN atau one time pasword (OTP) terhadap orang lain, siapa pun itu. Ingat: ‘rampok’ dunia maya kian bergentayangan dan kian ‘kreatif’ merancang modus operandi.

Waspadalah!

(Toni)

Artikel Terkait

Leave a Comment