SURABAYA| SAMUDRA FAKTA – Laga tandang Persebaya melawan PSIS Semarang di Stadion Jatidiri, Semarang, Rabu (29/3) malam, menjadi tonggak sejarah bagi Bonek (pendukung tim Persebaya) memulai kembali tradisi Tret Tet Tet setelah vakum sekitar 30 tahun.
Koordinator supporter Tribun Utara, Husin Ghozali berharap, tradisi Tret Tet Tet yang telah lama vakum dapat terus dilakukan. Karena itu, Cak Cong, biasa ia dipanggil, mengimbau kepada para Bonek untuk dapat mensosialisasikan tradisi Tret Tet Tet ini kepada rekan-rekan yang lain.
“Hampir 30 tahun yang lalu kita kembali mengulangi sejarah itu dan kembali ke Tret Tet Tet. Semoga Tret Tet Tet ini bisa berlanjut, bukan hanya sekarang saja. Kalau Bonek away (mendukung Persebaya laga tandang) pasti Tret Tet Tet, bukan lainnya,” ujarnya, disela pemberangkatan rombongan Bonek ke Semarang, Rabu (29/3).
Tret Tet Tet merupakan tradisi Bonek sejak tahun 1987/1988 dalam mendukung Persebaya Surabaya berlaga tandang. Tradisi ini dilakukan secara terkoordinir menggunakan moda transportasi secara bersama-sama, tertib, dan mentaati aturan yang berlaku.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menghidupkan kembali tradisi Tret Tet Tet dengan memberangkatkan rombongan Bonek menuju ke Kota Semarang, Rabu (29/3/2023) siang. Setidaknya ada sekitar 500 Bonek dengan mengendarai delapan bus diberangkatkan dari Taman Surya Balai Kota untuk mendukung Persebaya berlaga tandang vs PSIS Semarang.
Pemberangkatan rombongan Bonek dan Bonita tersebut dilakukan Wali Kota Eri Cahyadi bersama Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Pasma Royce serta Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Herlina. Acara pemberangkatan ini juga diikuti Presiden Persebaya Surabaya, Azrul Ananda.
Wali Kota Eri Cahyadi mengatakan, bahwa ia bersama Forkopimda dan Presiden Persebaya sepakat menghidupkan kembali tradisi Tret Tret Tet. Selain mengenang masa lalu, tradisi ini kembali dihidupkan dalam upaya mendukung Persebaya berlaga tandang dengan cara yang positif.
“Sehingga saya berpesan kepada seluruh Bonek yang hari ini berangkat, tolong jaga nama besar Persebaya, tolong jaga nama besar Surabaya. Karena apa, karena kita harus menunjukkan hari ini ke seluruh pelosok nusantara bahwa Bonek yang sejati adalah Bonek yang berangkat hari ini,” kata Wali Kota Eri di Balai Kota Surabaya.





