samudrafakta.com

Sukarno dan Kuliner (4–Habis): Cinta Daun Singkong Muda, Gemar Makan Langsung dengan Tangan Tanpa Sendok-Garpu

Presiden Sukarno tak pernah pernah pusing soal makanan. Namun, tiada makanan yang membuat Bung Karno jatuh cinta seperti menikmati sayur daun singkong. Menu itu harus ada tiap kali Bung Karno makan.

Kegemarannya terhadap daun singkong muda ditularkannya kepada kerabatnya. Maksudnya untuk ‘promosi’. UpayaSukarno mempromosikan daun singkong muda tak hanya berhenti di lingkaran kerabat. Cakupannya makin luas. Hingga akhirnya rakyat Indonesia dimintanya untuk menanam singkong. Demi kecukupan gizi, alasannya.

Bung Karno selalu minta sayur daun singkong muda dihidangkan tiap ada tamu negara. Para tamu negara yang mencicipinya pun mengaku suka dan bangga. Bung Karno mereka sebut-sebut sebagai presiden pertama yang memperkenalkan sayur daun singkong muda kepada mereka.

Kebiasaan Sukarno minta hidangan daun singkong muda suatu ketika sempat membuat pusing juru masak istana. Mereka kebingungan ketika tak menemukan lagi daun singkong muda.

Alih-alih tak jadi masak, juru masak lalu memberi Presiden Sukarno sayur daun singkong tua. Bung Besar pun tak kuasa menahan amarah. Sebab, yang dia minta adalah makanan yang cukup sederhana, dan Jakarta adalah kawasan yang luas. Tak mungkin seluruh tempat memiliki pohon singkong dengan daun tua, pikirnya.

Baca Juga :   Bung Karno Naik Haji (3): Perjalanan Haji Satu-Satunya yang Meninggalkan Banyak Legasi

“Memang, ya, agak kebangetan. Masa iya seluruh Jakarta tidak ada daun singkong yang masih muda? Apa sebab Bung Karno suka sayur daun singkong? Kata Bung Karno, daun singkong itu, seperti halnya daun pakis, gizinya hebat sekali, nomor satu di dunia. Semua sayuran gizinya kalah dengan daun singkong. Ini menurut penyelidikan dari sebuah laboratorium di luar negeri. Kebetulan, rasanya juga wnak menurut selera orang Indonesia,” tulis Agus Dermawan T. dalam buku Dongeng dari Dullah (2020).

“Melihat pemilihan Bung Karno terhadap makanan, apakah itu daun singkong, tempe, tahu, atau madu sekalipun, jelas disebabkan karena makanan-makanan itu banyak mengandung gizi, Apalagi, bagi orang seperti Bung Karno yang bekerja berat, keras, dengan menggunakan otak, beliau sangat memerlukan tambahan kalori,” lanjut Agus.

Artikel Terkait

Leave a Comment