samudrafakta.com

Putin dan Kim Jong Un Teken Pakta Perjanjian Pertahanan, AS dan Sekutunya Panik

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Rusia Vladimir Putin usai menandatangani pakta kerja sama di Pyongyang, Rabu (19/6/2024). FOTO: AFP

Di Washington, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengatakan bahwa kunjungan Putin menyoroti upaya Rusia, “dalam keputusasaan, untuk mengembangkan dan memperkuat hubungan dengan negara-negara yang dapat menyediakan apa yang dibutuhkannya untuk melanjutkan perang agresi yang dimulai terhadap Ukraina”.

“Korea Utara menyediakan amunisi dalam jumlah besar kepada Rusia… dan senjata lainnya untuk digunakan di Ukraina. Iran telah menyediakan persenjataan, termasuk drone, yang telah digunakan untuk menyerang warga sipil dan infrastruktur sipil,” kata Blinken.

Pada September tahun lalu, saat pertemuan puncak dengan Putin di Vladivostok, Kim diyakini telah setuju memasok rudal dan persenjataan lainnya untuk digunakan oleh pasukan Rusia di Ukraina. Sebagai imbalannya, Rusia akan memberikan bantuan pangan dan energi serta membantu program luar angkasa Korea Utara.

Sementara itu, menurut laboran NBC, yang mengutip enam pejabat senior AS, pemerintahan Biden khawatir Rusia bisa jadi membantu Korea Utara “menyelesaikan langkah-langkah akhir yang diperlukan”, dengan mengerahkan kapal selam pertamanya yang mampu meluncurkan rudal bersenjata nuklir.

Baca Juga :   Lima Hari Setelah Deklarasi, Cak Imin Penuhi Panggilan KPK

Belum jelas apakah dukungan Rusia terhadap rudal balistik merujuk pada rudal balistik antarbenua (ICBM) yang mampu mencapai daratan AS, atau ‘hanya’ rudal balistik jarak pendek—yang menurut laporan Korea Utara telah disuplai ke Rusia selama perang, dan dapat digunakan dalam perang jika terjadi konflik skala besar dengan Korea Selatan.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg telah menyatakan kekhawatirannya sebelum pertemuan puncak antara Putin dan Kim Jong Un. “Kami tentu juga prihatin dengan potensi dukungan yang diberikan Rusia kepada Korea Utara dalam mendukung program rudal dan nuklir mereka (Korea Utara),” katanya, sebagaimana dilansir The Guardian.

Artikel Terkait

Leave a Comment