samudrafakta.com

Potensi Ekonomi Kurban Capai Rp28,2 Triliun tapi Kesenjangan Ekonomi Semakin Ekstrem, Fenomena Apa?

Ilustrasi hewan kurban. Ada fenomena menarik pada tahun 2024. Peneliti IDEAS menyebut kesenjangan ekonomi semakin ekstrem. Ini ditandai dengan naiknya jumlah pekurban dari kalangan kaya, dan turunnya jumlah pekurban dari kalangan menengah. Foto:Canva

Penyembelihan hewan kurban dilaksanakan pada hari H Idul Adha (10 Zulhijah) dan hari Tasyrik (11, 12, dan 13 Zulhijah). Dalam pelaksanaannya, jenis hewan yang digunakan untuk berkurban di Indonesia antara lain sapi, kerbau, kambing, atau domba.

IDEAS memproyeksikan potensi ekonomi kurban Indonesia tahun 2024 sebesar Rp 28,2 triliun yang berasal dari 2,16 juta pekurban (shahibul qurban). Sedangkan jumlah kelompok masyarakat yang berpotensi ikut kurban (pekurban) pada 2024 mencapai 2,16 juta rumah tangga.

Peneliti IDEAS, Tira Mutiara, menyatakan potensi kurban tahun 2024 meningkat lebih dari Rp3,5 triliun dibandingkan tahun lalu (2023) yang mencapai Rp24,5 triliun dari 2,08 juta rumah tangga. Selain itu, pada 2024 juga ada kenaikan jumlah pekurban sekitar 80.000. Tira mengatakan kebutuhan terbesar dari 2,16 juta kelompok masyarakat yang berkurban adalah kambing-domba sekitar 1,21 juta ekor, sedangkan sapi-kerbau sekitar 587 ribu ekor.

Baca Juga :   Zuhri Alamsyah, 'Pahlawan' bagi Jemaah Haji Indonesia saat Tragedi Muzdalifah

Artikel Terkait

Leave a Comment