samudrafakta.com

Polwan Bakar Suami di Mojokerto: Mungkinkah Briptu FN Mengalami Syndrome Baby Blues?

Ilustrasi.
MOJOKERTO — Sebuah insiden menggemparkan terjadi di kompleks Asrama Polisi Polres Mojokerto, Jalan Pahlawan, Kota Mojokerto, pada Sabtu (8/6/2024). Briptu RDW (28), anggota Polres Jombang, meninggal dunia setelah menjalani perawatan akibat luka bakar hingga 90 persen.

Polda Jatim telah menetapkan istrinya, Briptu FN (28), anggota Polres Mojokerto Kota, sebagai tersangka dalam kasus kekerasan dalam rumah tangga ini. Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Daniel Somanonasa Marunduri, menjelaskan bahwa kejadian ini dipicu oleh konflik rumah tangga yang memanas akibat masalah keuangan, terutama terkait dengan gaji ke-13.

“Terduga pelaku melakukan pengecekan ATM milik suaminya (korban) dan mendapati bahwa gaji ke-13 senilai Rp2.800.000 tersisa tinggal Rp800.000,” ungkap Daniel, sebagaimana dikutip dari CNN Indonesia, Ahad (9/6/2024).

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto, mengungkapkan bahwa aksi kekerasan yang dilakukan oleh Briptu FN merupakan kejadian pertama kali. “Ini baru pertama kali. Karena saking jengkelnya. Karena tersangka ini memiliki anak tiga. Anak pertama usia 2 tahun, anak kedua dan ketiga adalah kembar, berusia 4 bulan. Nah ini kan banyak banyaknya membutuhkan biaya,” kata Dirmanto dikutip dari Tribun Medan.

Baca Juga :   6 Fakta Mengejutkan di Balik Kasus Polwan Bakar Suami di Mojokerto

Mengenai konstruksi hukum atas kasus tersebut, Dirmanto menyatakan bahwa tersangka Briptu FN bakal dikenakan pasal berkaitan dengan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). “Sementara ini, kami terapkan pasal KDRT,” ungkapnya.

Terlepas dari kasus kekerasan dalam rumah tangga,  sejumlah fakta terungkap dalam kehidupan Briptu FN. Anggota Polres Mojokerto Kota ini ternyata baru melahirkan anak kembar empat bulan lalu. Mungkinkah Briptu FN mengalami sindrom baby blues pascapersalinan?

Baby blues syndrome, atau stres pascapersalinan, adalah bentuk depresi ringan yang biasanya terjadi dalam 14 hari pertama setelah melahirkan, dengan puncaknya sekitar hari ketiga atau keempat pascapersalinan. Hampir sebagian besar ibu yang baru melahirkan mengalami baby blues.

Briptu FN, tersangka pembakar suaminya. Foto:@dhemit_is_back

Baby blues syndrome atau sindrom baby blues adalah perubahan suasana hati setelah melahirkan yang membuat ibu lebih sensitif dan emosional, termasuk mudah sedih, marah, cemas, hingga menangis. Kondisi ini sering kali juga membuat ibu khawatir secara berlebihan pada kesehatan bayi, meskipun bayinya berada dalam kondisi baik-baik saja.

Menurut laman Hello Sehat, sindrom baby blues bisa muncul dalam kurun waktu 3–10 hari setelah ibu melahirkan. Gejala baby blues biasanya bertahan selama kurang dari dua minggu. Dalam waktu sehari, Anda mungkin hanya merasakan gejala baby blues selama beberapa jam atau bahkan menit. Jika suasana hati tidak juga stabil atau membaik setelah dua minggu, ibu mungkin mengalami depresi pascamelahirkan (postpartum depression).

Baca Juga :   Rakyat Kecil Jangan Iri, Segini Besaran Gaji ke-13 yang Dicairkan Kemenkeu Pada 3 Juni 2024

Meski keluhan sindrom baby blues lebih ringan dibandingkan depresi postpartum, kondisi ini tetap tidak bisa dianggap sepele. Baby blues dapat menimbulkan masalah saat menyusui hingga memengaruhi kemampuan ibu dalam merawat bayi.

Artikel Terkait

Leave a Comment