samudrafakta.com

PBNU Adakan Muktamar Pemikiran untuk Bahas Masyarakat ke Depan, Diklaim Bebas Unsur Politik

JAKARTA–Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Lakpesdam PBNU) menggelar Muktamar Pemikiran NU 2023 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat-Minggu (1-3/12/2023). Muktamar mengangkat tema “Imagining the Future Society” atau “Memimpikan Masyarakat Masa Depan”, yang bertujuan menjawab tantangan NU di Abad ke-2.  Panitia memastikan acara bebas dari unsur politik

“Ini adalah muktamar kedua setelah sebelumnya yang pertama digelar di Situbondo pada 2021 lalu,” ujar Ketua PBNU Ulil Abshar Abdalla di Jakarta, dikutip Jumat (1/12/2023).

Ulil mengatakan Muktamar Pemikiran NU ini merupakan wadah bagi masyarakat NU antargenerasi, para kiai, generasi muda, akademisi, hingga organisasi di luar NU untuk bertukar ide mengenai kemasyarakatan. Acara ini bakal dihadiri sekitar 800 orang. Harapannya akan muncul ide-ide segar yang bisa dieksekusi serta menjadi masukan bagi PBNU dalam gerakan sosial.

“Ada sesi paralel, ada komisi-komisi, kemudian Minggu ada forum refleksi. Sabtu ada ceramah oleh filsuf Fransisco Budi Hardiman, dan akan didampingi peneliti Ismail Fajrie Alatas,” katanya.

Baca Juga :   Cak Imin: Ada Pengurus Cabang NU Takutnya Minta Ampun Kalau Ketemu dan Berfoto dengan Saya

Pria yang akrab dipanggil Gus Ulil ini menjelaskan, sejak PBNU dipimpin Abdurrahman Wahid (Gus Dur) banyak pemikiran yang dinamis di tubuh PBNU. Pemikiran-pemikiran tersebut lantas menjadi ide bagi para akademisi, baik lokal maupun internasional sebagai bahan penelitian.

“Munculnya beragam ide tersebut mengilhami PBNU di bawah komando Yahya Cholil Staquf untuk kembali menghidupkan ruang-ruang yang sebelumnya hidup pada era Gus Dur,” ungkapnya.

Panitia mengklaim acara ini steril dan bersih dari pembahasan politik.

Anggota Panitia Pengarah (Steering Committee/SC) Muktamar Pemikiran NU 2023 Prof. Rumadi Ahmad menegaskan bahwa pembahasan utama dalam forum Muktamar Pemikiran NU tidak melibatkan politik atau ekonomi bisnis, tetapi akan fokus mendiskusikan pembahasan yang lebih luas, yaitu masyarakat.

“Di dalam muktamar ini, kita fokus berbicara mengenai masyarakat. Kita tidak bicara mengenai politik juga ekonomi bisnis, meskipun kita tahu perkembangan industri dan bisnis mempengaruhi masyarakat. Tapi, fokus kita adalah masyarakat,” kata Rumadi, dalam konferensi pers di Lobi Gedung PBNU, Jakarta, Kamis (30/11).

Baca Juga :   Jaringan Gusdurian di Antara Manuver Yenny, Prabowo, dan Prinsip Non-Politik

Sementara itu, menurut Ketua PBNU Ahmad Suaidi, terdapat sejumlah isu yang akan menjadi pembahasan dalam agenda ini, seperti teknologi informasi dan digitalisasi, geopolitik, demografi, hingga sosial ekonomi. Menurut dia, isu-isu tersebut saling terkait dalam membentuk corak masyarakat era 5.0 ke depan.

“PBNU tidak ingin menjadi kekuatan yang ditentukan oleh teknologi, tetapi menjadi kekuatan untuk membawa arah dengan basis tradisi, basis pemikiran, dan basis keislaman,” kata dia.

Artikel Terkait

Leave a Comment