samudrafakta.com

Mengenal Fenomena Seiche, Gelombang Berdiri yang Terjadi Bersamaan dengan Gempa Bumi Taiwan Magnitudo 7,5

Ilustrasi gelombang berdiri atau Seiche. Foto:Wikipedia

JAKARTA – Video seorang pria yang terjebak di kolam saat gempa bumi mengguncang Kota Hualien, Taiwan, Rabu (3/4/2024) lalu, viral di media sosial. Terlihat dalam video yang dibagikan akun medsos X @Emekagift100, pria tersebut dikepung gelombang yang tercipta akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,5.

”Saksikan rekaman baru seorang pria berenang di kolam ketika gempa berkekuatan 7,5 skala Richter melanda. Hal ini terjadi di Taipei, Taiwan, menyebabkan guncangan hebat dan air kolam terciprat saat seseorang terjebak di dalam kolam. Lusinan gempa susulan telah terjadi, menyebabkan banyak bangunan runtuh atau runtuh, bersamaan dengan sejumlah tsunami yang terjadi di Taiwan, Okinawa, Jepang, dan Filipina. Semua peringatan telah dicabut sejauh ini. Setidaknya 50 orang terluka saat ini dan kemungkinan besar jumlahnya akan banyak,” demikian keterangan video yang diunggah pada Kamis, 4 April 2024

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menjelaskan bahwa fenomena tersebut adalah Seiche. Secara pengertian, Seiche adalah gelombang berdiri dalam sebuah perairan tertutup, baik tertutup sepenuhnya maupun sebagian. ”Dapat terjadi di danau, waduk, kolam renang, teluk, pelabuhan, dan laut. Syarat terbentuknya seiche adalah adanya perairan yang tertutup, tempat terbentuknya gelombang berdiri,” jelas Daryono dikutip dari akun media sosial X @DaryonoBMKG, Jumat (5/4/2024).

Baca Juga :   BPBD Surabaya Perkuat Pengetahuan dan Ketangguhan Masyarakat Lewat Simulasi Kebencanaan

Pada saat terjadi gempa bumi berkekuatan 9.3 skala richter di Nanggroe Aceh Darussalam, yang kini berganti dengan magnitudo, fenomena Seiche juga terjadi di Surabaya, Jawa Timur. Air tambak milik sejumlah warga terombang-ambing seperti gelombang laut pada 26 Desember 2004 silam. Gelombang Seiche terjadi di tambak sekitar 20 menit. Istilah Seiche ternyata dipopularkan oleh hidrologis asal Swiss bernama François-Alphonse Forel pada 1890.

Menurut Wikipedia, ia merupakan orang pertama yang melakukan pengamatan saintifik di Danau Jenewa. Fenomena akibat seiche dapat terjadi di danau, waduk, kolam renang, teluk, pelabuhan, dan laut. Syarat utama terbentuknya seiche adalah adanya perairan yang setidaknya tertutup sebagian sehingga dapat menjadi tempat terbentuknya gelombang berdiri.

Penjelasan lain tentang Seiche dilansir oleh laman National Ocean Service—situs layanan kelautan nasional milik Pemerintah AS. Melalui artikel berjudul What is Seiche? diakses melalui oceanservice-noaa-gov.us, menjelaskan bahwa jika pernah mengamati air mengalir bolak-balik di kolam renang, bak mandi, atau secangkir air, Anda mungkin pernah menyaksikan seiche skala kecil (diucapkan sayh).

Baca Juga :   Gunung-Gunung Mengapung

Artikel Terkait

Leave a Comment