samudrafakta.com

Kontroversi Situs Gunung Padang: Disinyalir sebagai Piramida Tertua di Dunia, Terkait Benua Atlantis?

Situs Gunung Padang yang diyakini oleh peneliti sebagai piramida paling tua di dunia. (Canva)
Gunung Padang, situs arkeologis raksasa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menjadi fokus perhatian seiring munculnya spekulasi mengenai keterkaitannya dengan Benua Atlantis yang hilang. Situs itu diperkirakan sudah ada sejak 9.000 tahun Sebelum Masehi.

Catatan sejarah resmi dunia menyebut jika situs Gunung Padang pertama kali ditemukan pada tahun 1914 oleh seorang arkeolog Belanda bernama N.J Krom. Situs ini awalnya dianggap sebagai kompleks pertanian atau bangunan suci yang sederhana—atau disebut juga punden berundak.

Penemuan tersebut sempat terabaikan selama beberapa dasawarsa—hampir mendekati satu abad.

Gunung Padang kembali dieksplorasi secara serius sejak tahun 2012, di mana para peneliti modern—terutama tim yang dipimpin peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Indonesia, Danny Hilman Natawidjaja—menggunakan teknologi geofisika dan arkeologi untuk menelitinya.

Menurut Danny Hilman, dalam artikel Gunung Padang as the Largest Megalithic Site in Southeast Asia, yang dimuat dalam Journal of Geoscience and Environment Protection, tahun 2014, Gunung Padang kemungkinan merupakan situs piramida kuno yang memiliki lapisan-lapisan kompleks di dalam tanah.

Baca Juga :   Atlantis Pernah Disebut Terkonfirmasi Berada di Indonesia, Fakta atau Mitos?

Tantangan utama terkait Gunung Padang adalah perdebatan mengenai usianya. Beberapa peneliti memperkirakan usia situs ini mencapai ribuan tahun, sementara yang lain meragukan metode penanggalan yang digunakan untuk menentukan usia tersebut.

Salah satu peneliti yang meragukannya adalah Stephane Yerlick, yang menuliskan pendapatnya dalam artikel Archaeology: No, This Is Not a 25,000-Year-Old Indonesian Pyramid, yang dimuat oleh Discover Magazine pada tahun 2014.

Ahli geologi Danny Hilman meneliti situs megalitik Gunung Padang di Jawa Barat, Indonesia, 6 Juli 2013. (BBC News)
Keterkaitan dengan Benua Atlantis

Beberapa teori mengaitkan Gunung Padang dengan konsep Sundaland, yaitu wilayah yang pada masa lampau diyakini merupakan benua besar sebelum tenggelam.

Sebagaimana ditulis oleh Stephen Oppenheimer dalam bukunya, Eden in the East: The Drowned Continent of Southeast Asia (1998), klaim terebut kemudian dikaitkan dengan legenda Benua Atlantis.

Para peneliti yang mendukung klaim hubungan dengan Atlantis—seperti Graham Hancock, penulis buku Magicians of the Gods: The Forgotten Wisdom of Earth’s Lost Civilization (2015)—menyoroti adanya simbol dan pola geometris yang mirip dengan peninggalan di situs Gunung Padang dan gambaran yang dihubungkan dengan Atlantis.

Baca Juga :   Ingat Pesan Megawati, Pramono Anung Kunjungi Ndalem Pojok Kediri

Kendati demikian, sebagaimana diulas dalam artikel Gunung Padang Controversy: Is This a 25,000-Year-Old Pyramid or a Geologic Anomaly?, diterbitkan oleh Jurna Ancient Originsp pada tahun 2014, masih belum ada konsensus atau kesepakatan dari para peniliti tentang apakah Gunung Padang benar-benar terkait dengan Atlantis atau bukan. Beberapa ahli disebut meragukan validitas klaim tersebut.

Maka, Gunung Padang pun tetap menjadi misteri arkeologis yang menarik perhatian banyak pihak. Sementara beberapa klaim mengaitkannya dengan Benua Atlantis, di sisi lain, kritik dan ketidakpastian terus melingkupi situs ini.

Artikel Terkait

Leave a Comment