Kemenkes Umumkan Waspadai Kemungkinan KLB Flu Burung

JAKARTA | SAMUDRA FAKTA—Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan agar masyarakat mewaspadai kemungkinan Kejadian Luar Biasa (KLB) flu burung clade baru 2.3.4.4b. Virus ini dikabarkan sudah mulai menyebar di Eropa, Amerika Utara, dan Asia, terutama China dan Jepang, dan sudah masuk di Indonesia. Aturan kewaspadaan tertuang dalam Surat Edaran Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Nomor PV.03.01/C/824/2023 tentang Kewaspadaan Kejadian Luar Biasa Flu Burung (H5N1) Clade Baru 2.3.4.4b yang ditetapkan pada 24 Februari 2023.

“Ada kenaikan wabah H5N1 clade 2.3.4.4b dan clade 2.3.2.1c di dunia, dan telah teridentifikasi positif virus H5N1 clade 2.3.4.4b melalui uji PCR dan sequencing di peternakan komersial bebek peking yang tidak divaksin di Provinsi Kalimantan Selatan,” demikian keterangan Kemenkes melalui laman resminya, Sabtu, 25 Februari 2023.

Kemenkes mengumumkan agar masyarakat waspada setelah Kamboja melaporkan adanya dua kasus flu burung pada manusia dalam satu keluarga di negara tersebut. Salah satunya meninggal dunia. Peristiwa tersebut membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bekerja sama dengan pihak berwenang Kamboja dan menyebut situasinya mengkhawatirkan.

Sebagaimana dikutip laman resmi Kemenkes, Sabtu, 25 Februari 2023, selain kasus di Kamboja, ada juga temuan peningkatan penularan H5N1 clade 2.3.4.4b dari burung liar ke beberapa spesies mamalia di berbagai negara di Eropa, Amerika Utara, dan Asia terutama China dan Jepang. Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) pun memperingatkan jika mutasi virus ini berlangsung cepat dan konsisten pada mamalia dan memiliki kecenderungan menjadi infeksi zoonosis yang berpotensi menyebar ke manusia.

Bacaan Lainnya

Untuk mengantisipasi agar penyebaran tidak terjadi di Indonesia, Kemenkes mengimbau masyarakat waspada dan selalu menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). “Segera ke fasilitas kesehatan apabila mengalami gejala flu burung dan ada riwayat kontak dengan faktor risiko,” ujar Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes dr. Maxi Rein Rondonuwu, sebagaimana dilansir laman resmi Kemenkes, Sabtu, 25 Februari 2023.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *