samudrafakta.com

Kalau Modal Nyalonnya Uang Haram, Ya Enggak Heran Kalau Nganu Pas Menjabat

Belajar dari kasus Bupati Kapuas dan istrinya yang anggota Komisi Hukum DPR RI, yang kompak memeras SKPD, mungkin kita bisa paham kenapa sebagian pemimpin dan wakil kita di parlemen tingkahnya ndak karu-karuan. Lha wong bisa jadi mereka nyalon bekalnya uang haram gitu, kayak Bupati Kapuas beserta istri. Meras SKPD sampai Rp8,7 miliar. Ya, jadinya jabatan mereka ndak berkah, lalu khianat terhadap amanat rakyat.

Sudah separah inikah karakter kepemimpinan di negara ini? Kita memang tidak boleh suuzan, menuduh semua pemimpin atau legislator seperti itu. Yakinlah masih ada yang baik dan tegak lurus, meski ndak banyak sih. Sebab, kalau lihat tanda-tanda yang tampak pada sebagian (besar) pemimpin, apalagi di daerah, kok ya kayaknya sebenarnya 11-12 dengan Bupati Kapuas itu. Lagaknya sudah pada kayak raja kecil. Hanya mungkin belum ketahuan saja aibnya. Belum ketemu apesnya.

Legislator juga begitu. Menko Polhukam Mahfud MD saja sampai “keceplosan” pas rapat sama Komisi III DPR RI membahas geger transaksi Rp349 trilun. Katanya, anggota Dewan itu makelar kasus alias markus. Kok bisa gitu sih?

Baca Juga :   Mantan Menpora Dihukum Penjara dan Cambuk karena Terbukti Korupsi

Ngeri juga. Jangan-jangan ini tanda-tanda jika sila pertama, “Ketuhanan Yang Maha Esa”, sudah benar-benar tinggal teks kosong tanpa makna. Sudah tidak ada lagi Tuhan dalam kesadaran manusia Indonesia. Lha wong orang-orang pada semaunya sendiri, ndak takut lagi sama Tuhan. Padahal, pas mau menjabat, disumpah di bawah kitab suci lho!

Mari banyak-banyak munajat. Mumpung bulan suci. Kalau pun memang situasinya harus kayak gitu, setidaknya kita tidak ikut-ikut yang gitu-gituan. Sanksinya berat, dunia-akhirat….

[Salam sayang dari Gus Anu]

 

Artikel Terkait

Leave a Comment