samudrafakta.com

Insiden Kecelakaan Pesawat Presiden Iran Disinyalir Dilakukan Israel, Begini Analisa Pengamat

Helikopter yang ditunggangi Presiden Iran dan Menlu Iran jatuh. Foto oleh kantor kepresidenan Iran pada 2 Februari 2024 di atas menunjukkan Presiden Iran Ebrahim Raisi (tengah) mengunjungi pangkalan angkatan laut Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) di Bandar Abbas, Iran selatan. FOTO: AFP
JAKARTA–Setelah Presiden Iran, Ebrahim Raisi, dan Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian, dipastikan tewas dalam kecelakaan helikopter di Provinsi Azerbaijan Timur, muncul dugaan jika Israel berada di balik insiden itu. Kematian Raisi hanya berselang sebulan pasca-serangan militer Iran ke Israel.

Banyak pihak meyakini Israel berada di balik insiden kecelakaan pesawat itu.

Surat kabar online, Sri Lanka Guardian, melaporkan bahwa akun media sosial dari kelompok tentara bayaran Rusia, Wagner Group, curiga kecelakaan tragis yang dialami Presiden Iran Ebrahim Raisi merupakan sabotase Israel.

Akun Wagner Group menyoroti sikap Azerbaijan yang pro-Israel, menambah lapisan ketegangan geopolitik dalam insiden tersebut dan mengisyaratkan kompleksitas dinamika regional yang sedang terjadi. Pernyataan akun kelompok tersebut menambahkan bahwa, jika Presiden Raisi tewas dalam kecelakaan, hampir pasti hal itu akan dianggap sebagai tindakan sabotase oleh dinas intelijen Israel.

Aktivis politik komunis asal Amerika, Jackson Hinkle, juga mencurigai adanya sabotase yang dilakukan dinas intelijen Israel, Mossad, dalam insiden helikopter yang ditumpangi Raisi.

Baca Juga :   R20 ISORA Rangkul Semua Agama di Dunia untuk Tengahi Konflik Palestina-Israel

“Mossad, itu bukan kecelakaan,” tulis Hinkle dalam unggahannya dalam platform pesan elektronik Telegram.

Kecurigaan Hinkle juga berdasarkan insiden yang terjadi, hanya melibatkan satu dari tiga helikopter yang berada dalam rombongan kenegaraan Iran. Seakan-akan, menurut dia, Israel sudah tahu bahwa Raisi dan Amir-Abdollahian berada di helikopter yang jatuh.

“Hanya satu dari tiga helikopter dalam Konvoi Presiden Iran yang jatuh, helikopter yang dia dan menteri luar negeri Iran tumpangi,” ujar Hinkle dikutip dari The Jerusalem Post.

“Mengapa butuh waktu berjam-jam untuk menemukan lokasi jatuhnya pesawat dan mengapa Israel mengklaim mereka tahu Presiden Iran meninggal sebelum ada konfirmasi dari Iran?” katanya.

Pernyataan Hinkle langsung direspons oleh pakar politik dan teori konspirasi asal Suriah, Maram Susli. Susli menegaskan, Israel akan menerima konsekuensi berat jika keterlibatannya dalam kematian Presiden Iran terbongkar.

Artikel Terkait

Leave a Comment