samudrafakta.com

Indonesia dan Iran Sepakat Bahu Membahu Bantu Palestina

Komitmen Indonesia untuk Memperjuangkan Kemerdekaan sebagai Hak Segala Bangsa

JAKARTA—Indonesia dan Iran bersepakat bahu-membahu membantu Palestina. Kesepakatan terjalin setelah Indonesia mengadakan pertemuan bilateral dengan Iran di Jenewa, Swiss, di sela Global Refugee Forum (GRF) yang digelar pada 13 – 15 Desember ini.

“Ini adalah pertemuan ketiga saya sejak Oktober di Jeddah, November di New York, dan sekarang di Jenewa,” kata Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi, sebagai pihak yang melangsungkan pertemuan, dalam ‘press briefing‘, dilansir Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Kamis (14/12/2023).

Menlu RI Retno dan Menlu Republik Islam Iran Hossein Amirabdollahian mengadakan pertemuan bilateral di sela GRF untuk membicarakan situasi di Gaza yang masih rentan diserang Israel.

“Kami membicarakan situasi di Gaza dan sepakat mengenai pentingnya ceasefire. Tanpa ceasefire, tidak akan mungkin terjadi perbaikan situasi di Gaza,” kata Retno. “Kami juga sepakat untuk bekerja sama membantu Palestina,” kata Retno.

Dia menjelaskan, Iran berencana menggelar Konferensi Konsultatif Tingkat Tinggi mengenai Palestina di Tehran pada 23 Desember nanti.

Baca Juga :   Prancis Dukung ICC Tangkap Netanyahu, Presiden Macron: Mengakui Palestina Bukan Hal yang Tabu

Selama di Jenewa, Retno juga mengadakan pertemuan dengan Komisioner Jenderal UNRWA, atau Agensi Pekerjaan dan Pemulihan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat. UNRWA menyampaikan laporan per 12 Desember, di mana sudah ada 1,9 juta orang atau 85 persen lebih penduduk di Gaza yang pindah paksa (displaced).

Menurut UNRWA, berdasarkan data kementerian kesehatan Gaza, antara 7 Oktober sampai 11 Desember, ada 18.205 orang Palestina terbunuh di Gaza, di mana 70 persen di antaranya adalah perempuan dan anak-anak. Lebih dari 49.645 orang mengalami luka-luka.

Di Tepi Barat (West Bank), menurut Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB, OCHA, sebanyak 265 orang Palestina telah dibunuh oleh tentara Israel. Dari jumlah itu, 69 orang di antaranya adalah anak-anak.

Sementara itu, sampai dengan 11 Desember 2023, sebanyak 134 orang yang bekerja untuk UNRWA telah dibunuh. Padahal mereka bekerja untuk kemanusiaan.

“Saya menyampaikan, sebagai bentuk dukungan Indonesia terhadap UNRWA, maka Indonesia telah memutuskan untuk meningkatkan kontribusi sukarela sebesar tiga kali lipat kepada UNRWA,” kata Retno.*

Baca Juga :   Ternyata 6 Negara Ini Pernah Jadi Bagian dari Indonesia

Artikel Terkait

Leave a Comment