BIRMINGHAM — “Atlet kalau kebanyakan main media sosial ya begini. Hilang fokus prestasi zonk. Main engga ada semangat-semangatnya, mentang-mentang udah diangkat menjadi PNS,” demikian kritik yang ditulis pemilik akun Instagram @alderia_gunawan pada kolom komentar @fajaralfian95, enam hari lalu.
Dia menuding Fajar Alfian mengalami gangguan kepribadian narsistik. “Star syndrom mentang-mentang pernah juara dunia, dan elu terbuai dengan semua pujian sampai hilang fokus. Kayak sekarang engga pernah maksimal kalau main, selalu kalah terus,” lanjut Alderia Gunawan mengkritik permainan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Kritik netizen tidak dijawab Fajar di kolom komentar. Rupanya, Fajar memilih menjawabnya di lapangan bulu tangkis All England 2024. Ganda putra Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto berhasil menampilkan permainan konsisten sejak babak penyisihan. Mereka menembus final usai mengalahkan unggulan keenam dari Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi.
Fajar/Rian membabat Hoki/Kobayashi dengan skor 21-18 dan 21-18 di babak semifinal All England 2024. Pada laga final, Fajar/Rian kembali mencapai puncak permainannya. Mereka mencetak sejarah dengan back to back juara All England 2024. Fajar/Rian mengandaskan pasangan Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik dengan 21-16, 21-16, di Utilita Arena, Birmingham, Minggu (17/3/2024).