samudrafakta.com

Dua Tanggul Diperbaiki, Banjir di Kabupaten Demak Mulai Surut

Hingga Jumat (16/2/2024) sore, wilayah yang masih terdampak banjir meliputi 12 desa di Kecamatan Karanganyar, 7 desa di Kecamatan Gajah dan 6 desa di Kecamatan Mijen. Untuk total pengungsi ada sebanyak 25.518 jiwa. “Jumlah pengungsi 25.518 jiwa dengan jumlah desa kurang lebih 25 desa di tiga kecamatan,” jelasnya.

BNPB Modifikasi Cuaca

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di langit Semarang-Laut Jawa. Langkah ini untuk mengurangi intensitas curah hujan yang menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya bencana banjir di wilayah Kabupaten Grobogan, Demak, dan Kudus. Operasi TMC dilakukan pada Kamis (15/2/2024) menggunakan pesawat cessna 208 caravan bernomor lambung PK-SNM dari Lanud Ahmad Yani di Semarang.

Pada operasi TMC perdana di Semarang dilakukan penyemaian Natrium Clorida (NaCl) sebanyak 2 ton dengan 2 kali sortie selama kurang lebih 2 jam penerbangan. Pada sortie yang pertama, sebanyak 1 ton NaCl disemai di langit Ambarawa, Kendal dan Batang dari atas ketinggian 11 ribu kaki. Kemudian sortie yang kedua kembali disemai 1 ton NaCl di wilayah Magelang, wilayah pesisir Kendal dan Batang dari atas ketinggian 12 ribu kaki.

Baca Juga :   Tanggul Sungai Wulan Jebol, Jalur Semarang-Demak Putus, Banyak Kampung Terendam Air Setinggi 1,5 Meter

Area penyemaian tersebut dipilih karena menurut kajian dari Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Provinsi Jawa Tengah, berada di wilayah hulu yang dinilai tidak rawan longsor dan banjir. Secara umum, keadaan cuaca di wilayah Jawa Tengah terpantau berawan dan hujan ringan hingga sedang. Pertumbuhan awan Cumulus Concestus juga mulai terdeteksi pada siang hari.  Adapun prediksi curah hujan harian di lima wilayah yang meliputi Demak, Blora, Sragen, Salatiga dan Banjarnegara diprediksi terjadi hujan dengan intensitas 7,1 – 9,8 mm per hari.

Direktur Sumber Daya Darurat, Kedeputian Penanganan Darurat BNPB Agus Riyanto yang memimpin operasi TMC mengatakan,  bahwa operasi TMC ini merupakan bentuk ikhtisar bersama dalam rangka mengurangi potensi dampak risiko bencana hidrometeorologi basah yang dipicu oleh faktor cuaca.

“Demak ini di hilir. Hulunya ada dari Blora, Grobogan dan Salatiga. Jadi TMC ini kita lakukan dengan fokus utama bagaimana kita memantau percepatan penutupan tanggul yang jebol dengan mengupayakan wilayah hulu agar tidak hujan,” jelas Agus.

Baca Juga :   Banjir Demak Sudah Surut, Giliran Wabah Penyakit Pascabanjir Menyebar

Sesuai rencana, operasi TMC dilakukan selama tiga hari sampai tanggal 19 Februari 2024 mendatang. Namun tidak menutup kemungkinan akan diperpanjang apabila memang masih dibutuhkan sesuai hasil evaluasi oleh tim yang tergabung dalam operasi TMC ini.

“Rencana awal akan kita lakukan sampai tanggal 18 Februari 2024. Namun nanti kita lihat hasil evaluasi. Jika memang masih dibutuhkan kita akan lanjut sampai waktu yang belum ditentukan,” jelas Agus.

 

Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana saat meninjau tanggul sungai Sriwulan, Jumat (16/2/2024) sore. Dua tanggul yang jebol sudah berhasil diperbaiki sehingga banjir di Kabupaten Demak mulai surut.  ____FOTO:Pemprov Jateng

Artikel Terkait

Leave a Comment