DEMAK — Banjir yang melanda di Kabupaten Demak sejak Senin (5/2/2024) mulai surut setelah dua titik tanggul sungai Wulan yang jebol sudah diperbaiki. Genangan air yang tersisa disedot 27 pompa untuk kembali dialirkan ke sungai Wulan.
“Kedua tanggul yang jebol sudah bisa ditutup. Awalnya, bersifat sementara, saat ini sedang dilakukan penguatan, kurang lebih dua hari lagi tanggul ini sudah kuat,” kata Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana dilansir dari laman Pemprov Jatim, saat mengunjungi Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, Demak, Jumat (16/2/2024) sore.
Nana mengatakan, banjir yang merendam rumah warga juga sudah mulai surut. Genangan air di pemukiman warga tinggal setinggi 10-50 cm. Genangan air disedot menggunakan 27 pompa, airnya kemudian dialihkan kembali ke sungai.
“Dalam penanganan ini, kami dibantu dari PUPR ada sekitar 22 pompa air, kemudian ditambah lima (pompa) dari BNPB dan BPBD. Kami terus melakukan langkah-langkah pemompaan air, dan penyedotan air untuk dibuang ke sungai,” tuturnya.
Berdasarkan hasil kaji cepat yang dilakukan BPBD Kabupaten Demak, kondisi banjir yang merendam sebagian besar wilayah dengan julukan “Kota Wali” itu sudah berangsur surut.
Plt. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Demak M. Agus Nugroho Luhur Pambudi mengatakan, beberapa ruas jalan utama sudah mulai dapat dilalui kendaraan roda 2 maupun 4 dengan kecepatan terbatas. Kendati mulai surut, namun cakupan wilayah terdampak banjir justru semakin meluas.
“Untuk sore hari ini air memang sudah mulai surut. Tetapi genangan meluas menjadi tiga kecamatan saat ini, dari awalnya hanya dua kecamatan,” jelas Agus dikutip dari laman BNPB, Sabtu (17/2/2024).
Agus mengatakan, turunnya permukaan air banjir merupakan hasil dari hasil jerih payah tim gabungan, khususnya Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Jeratunseluna. “Air surut ini memang keberhasilan dari teman-teman BBWS Jeratunseluna untuk menambal tanggul yang jebol,” jelas Agus.
