samudrafakta.com

Dua Pernyataan Menteri Agama Disinyalir Berbau Politik dan Mengundang Kritik

Sedangkan Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum atau Bawaslu RI Rahmat Bagja mengingatkan pejabat negara untuk tidak mengeluarkan pernyataan ‘memancing’ jelang Pemilu 2024. Hal itu disampaikannya saat diminta tanggapan soal pernyataan Menag Yaqut.

“Jangan lah. Jangan pancing yang begitu-begitu. Harusnya teman-teman pejabat negara itu harus bisa menahan diri kan,” kata Bagja, usai menjalani sidang di Kantor Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Jakarta, Rabu, 13 September.

Menurut Bagja, pejabat negara harus menahan diri menyampaikan pernyataan seperti itu, meski dalam konteks bercanda. Pernyataan seperti itu, kata Bagja, baru diperbolehkan jika disampaikan dalam internal partai. “Tapi kalau sudah di publik, (diharap) menahan diri untuk tidak berbicara hal seperti itu,” tandas Bagja.

Sementara itu, analis komunikasi politik Hendri Satrio menilai, apa yang disampaikan Menag sudah masuk ranah politik praktis—kendati disampaikan dengan cara bercanda. Menurut Henri, hal itu tidak pantas disampaikan oleh pembantu presiden.

“Ya menurut saya sih itu pelanggaran jabatan, karena masuk ke dalam politik praktis yang seharusnya tidak jadi tanggung jawab, ranah dia. Kan masih ada lembaga-lembaga yang bisa ngurusin itu. MUI misalnya, sampai hari ini tidak berkomentar apa pun,” ujarnya, dikutip dari Media Indonesia, Rabu, 13 September.

Baca Juga :   Portal Ini Sajikan Rekam Jejak Caleg, Komplet, yang ‘Kotor’ Langsung Kelihatan

Hendri meminta Menag untuk lebih bijak dalam menyampaikan pesan kepada masyarakat. Apalagi yang terkait dengan politik saat ini. “Jadi menurut saya kalau Menteri Agama ini berpolitik praktis kembali, ya dia harus letakkan jabatannya sebagai Menteri Agama itu,” tegasnya.

Muhaimin Iskandar sendiri menyatakan tidak perlu menanggapi pernyataan Yaqut yang diklaim sebagai kelakar tersebut.

“Apa perlu ditanggapi? Enggak ada, enggak ada, dan enggak ada substansinya. Enggak ada substansinya,” ujar Muhaimin, usai acara diskusi antarumat beragama di halaman Klenteng Kong Miao, TMII, Jakarta Timur, Kamis, 4 September 2023.

“Tidak perlu ditanggapi. Ya demokrasi kan begitu, kebebasan, siapa pun boleh ngomong apa pun. Itu kan pilihan politik. Setiap orang memiliki pilihan politik,” tegasnya.

Sedangkan menurut Sekjen PKB Hasanudin Wahid, soal ucapan Menag Yaqut, rakyat sudah cerdas menilai. “Kita kembalikan ke rakyat. Rakyat kita sudah cerdas menilai,” katanya, di markas DPP PKB, Jl. Raden Saleh, Jakarta Pusat, Rabu malam, 13 September.

Menurut Hasanudin, PKB tak mau membalas pihak-pihak yang mencoba mendiskreditkan pasangan Amin. PKB juga tak khawatir dengan suara sumbang yang belakangan makin gencar.

Baca Juga :   'Transformasi' Prabowo, dari ‘Gemoy’ menjadi ‘Sadboy’

“Kita sih Alhamdulillah saja. Mau dibilang ini apa, ini apa, kita serahkan ke rakyat. Nggak perlu khawatir. Sikap rakyat bagaimana kalau ada pejabat seperti itu, biar rakyat yang menilai,” pungkasnya.

Artikel Terkait

1 comment

Suam-Suam Kuku Relasi Menag Yaqut – PKB Menjelang Pemilu – samudrafakta.com 3 Oktober 2023 at 09:04

[…] bukan yang pertama. Menurut catatan Samudra Fakta, selama bulan September 2023, setidaknya sudah dua kali dia mengeluarkan pernyataan bernuansa serupa dalam kapasitasnya sebagai Menteri […]

Reply

Leave a Comment