Ukiran matahari yang mirip dengan logo Muhammadiyah muncul pada pintu Ka’bah era Abdul Aziz (1944) dengan 16 sinar. Sementara itu, ukiran matahari bersinar 12 pada pintu Ka’bah era Khalid bin Abdul Aziz (1977) diukir dengan lebih modern dan rapi. Ukiran matahari ini tidak ditemukan pada pintu Ka’bah yang lebih lama dari dua periode raja Arab Saudi tersebut.
Penggunaan logo matahari serupa dengan logo Muhammadiyah sudah banyak dipakai oleh berbagai lembaga di berbagai negara. Meskipun demikian, perlu ditelusuri lebih lanjut apakah ukiran matahari dengan dua belas sinar di pintu Ka’bah era Khalid ini terinspirasi oleh logo Muhammadiyah yang berdiri di Indonesia sejak 1912. Pertanyaan ini masih belum terjawab.
Menurut Ketua LSBO Pimpinan Pusat Muhammadiyah, HM Sukriyanto AR dalam artikelnya yang dimuat di Majalah Suara Muhammadiyah Edisi 10 Tahun 2015, logo Muhammadiyah tersebut adalah ciptaan dari putra pertama Kiai Ahmad Dahlan yang ketika kecil diajak berhaji pada 1903-1904, yaitu Kiai Siraad Dahlan.
Penyampaian Sukriyanto, disebutkan berasal dari penuturan tokoh Muhammadiyah yang lebih senior seperti H Dalhar BKN, H Daim Saleh, H Djarnawi Hadikusumo, Zamharim, Lik Wasthan Sudjak, Djindar Tamimy, Zudjron Dahlan, Faruk bin KH Siraad Dahlan, dan Ir. H Wierdan.
