samudrafakta.com

Battle Sound Fenomena ‘Jedag-Jedug’ di Malam Takbiran: Ingar Bingar yang Merusak Kesyahduan Idul Fitri

Battle sound di malam takbir menjadi budaya baru dalam perayaan malam Idul Fitri. Polisi sudah melarang battle sound digunakan pada malam takbir. Foto:Tangkapan Layar @Demakhariini

Fenomena battle sound bukan barang baru sebenarnya. Adu kekuatan sound system berasal dari Desa Sumbersewu, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi. Adu sound system di Desa Sumbersewu sudah menjadi tradisi turun temurun yang telah ada sejak beberapa tahun lalu. Kegiatan battle sound ini selalu digelar pada sore hari menjelang takbiran Idul Adha.

Sound system yang digunakan pun mayoritas merupakan sewaan dari wilayah Blitar. Sound system dari Blitar dipilih karena sejak dulu telah terkenal akan kualitasnya. “Jadi setahu saya sejarahnya dari yang pertama itu di Sumbersewu Banyuwangi, itu setiap mau lebaran digelar,” ungkap Muntaha, Youtuber sound horeg seperti dilansir dari laman Berita Jatim diunggah pada 15 Agustus 2023.  

Adu sound system ini muncul atas permintaan warga yang telah menyewa sound audio dari beberapa daerah termasuk Blitar. Adu sound pun digelar dengan sistem one on one atau satu berhadapan satu.

Setiap satu sound system akan diadu dengan satu sound system yang lain. Dalam battle sound ini panitia tidak memberikan gelar juara. Adu sound system ini sengaja digelar hanya untuk mencari kepuasan panitia dan warga yang telah menyewa puluhan juta rupiah untuk sound system idolanya.“Tidak ada kategori pemenang, kalau dulu karena kan itu cuma buat cari kepuasan saja karena mereka kan telah mahal-mahal menyewa,” ceritanya.

Kelompok sound system pun juga terus meningkat jumlahnya setiap tahun. Bagi masyarakat terutama yang ada di pedesaan battle sound merupakan hiburan yang selalu dinanti saat Idul Fitri atau pada momen hari kemerdekaan. Battle sound system tak ubahnya hanya sebuah ajang untuk menguji kualitas dari satu kelompok sound system dengan yang lainnya.

Leave a Comment