Tudingan Zarif bertolak belakang dengan pernyataan Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, yang menyebut bahwea pihaknya tidak berperan dalam terjadinya kecelakaan helikopter Presiden Raisi.
“AS tidak punya peran dalam kecelakaan itu. Saya tidak bisa berspekulasi tentang apa yang mungkin menjadi penyebabnya,” tegasnya.
Sementara itu, Departemen Luar Negeri AS menyatakan bahwa saat helikopter yang ditumpangi Raisi hilang, Teheran sempat meminta bantuan kepada Washington. Namun, AS menolak dengan alasan logistik.
“Kami diminta bantuan oleh pemerintah Iran. Kami menjelaskan kepada mereka bahwa kami akan menawarkan bantuan, seperti yang akan kami lakukan sebagai tanggapan terhadap permintaan pemerintah asing dalam situasi seperti ini,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, kepada wartawan.
“Pada akhirnya, karena alasan logistik, kami tidak dapat memberikan bantuan tersebut,” tambahnya.
Tudingan kepada Israel
Selain mengarah kepada AS, tudingan Iran juga mengarah kepada Israel.
Tudingan tersebut muncul setelah mantan anggota Parlemen Eropa, Nick Griffin, mengatakan ada alasan bahwa intelijen Israel Mossad terlibat dalam kecelakaan itu.
Salah satunya disebabkan dukungan Teheran dan Raisi terhadap proksi-proksinya di Timur Tengah, yang saat ini sedang menghadapi Israel. Pada sebuah postingan di akun X-nya, Griffin mengatakan bahwa Raisi dan rekannya dari Azerbaijan baru saja membuka bendungan pembangkit listrik tenaga air Qiz Qalasi di perbatasan mereka.
Menurutnya, peningkatan hubungan Iran dan Azerbaijan hanya akan membantu meredakan ketegangan antara Azerbaijan dan Armenia, di mana situasi seperi Ini tak disukai Israel.