Singkong atau ubi kayu adalah umbi-umbian yang banyak ditemukan di berbagai daerah Indonesia. Bahan makanan ini diolah menjadi berbagai jenis makanan dengan cita rasa yang lezat. Bahkan, hanya dengan direbus pun singkong sudah cukup nikmat untuk disajikan sebagai camilan.
Anda pun bisa selalu makan singkong kapan saja Anda mau. Dan Anda bisa mendapat manfaat yang baik dari makan singkong secara rutin. Dilansir dari beberapa sumber, berikut 5 manfaat yang terkandung pada singkong:
1. Sumber Energi
Singkong adalah makanan yang kaya karbohidrat kompleks, terutama dalam bentuk pati. Karbohidrat adalah nutrisi penting yang berfungsi sebagai sumber utama energi bagi tubuh.
Ketika Anda mengonsumsi singkong rebus, tubuh Anda akan mencerna pati menjadi glukosa, yang kemudian digunakan sebagai bahan bakar untuk seluruh aktivitas tubuh, mulai dari gerakan fisik hingga proses fisiologis lainnya.
Dalam bentuk singkong rebus, kandungan kalorinya relatif rendah, sehingga dapat memberikan energi yang cukup tanpa menyebabkan lonjakan gula darah yang drastis. Ini menjadikannya pilihan yang baik untuk menjaga keseimbangan energi dalam tubuh. Juga dapat bermanfaat bagi individu yang memiliki gaya hidup aktif atau berolahraga secara teratur.
2. Kaya Serat
Serat adalah jenis karbohidrat yang tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia, tetapi sangat penting untuk kesehatan pencernaan dan sistem tubuh secara keseluruhan. Dan singkong rebus kaya serat makanan, terutama serat yang disebut serat larut dan serat tidak larut.
Serat larut ini membentuk zat seperti gel saat terkena air dalam sistem pencernaan yang membantu mengurangi penyerapan kolesterol, terutama kolesterol jahat (LDL). Juga membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil. Dengan mengonsumsi serat larut yang cukup, Anda dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan diabetes tipe 2.
Serat tidak larut membantu menambah volume tinja, memperlancar gerakan usus, dan mencegah sembelit. Dengan memastikan asupan serat yang mencukupi, Anda dapat menjaga kesehatan usus dan meminimalkan risiko terjadinya masalah pencernaan.
3. Sumber Vitamin dan Mineral
Singkong rebus mengandung berbagai vitamin dan mineral, antara lain Vitamin C, B6, Folat, Magnesiun, dan Kalium yang berkontribusi pada kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Vitamin C adalah antioksidan yang membantu melawan radikal bebas dalam tubuh, memperkuat sistem kekebalan tubuh, dan berperan dalam produksi kolagen, yaitu protein yang penting untuk kesehatan kulit, tulang, dan pembuluh darah.
Vitamin B6 berperan dalam metabolisme energi, sintesis protein, dan fungsi sistem saraf. Ini juga membantu mengatur kadar homosistein dalam darah, yang dapat memengaruhi kesehatan kardiovaskular.
Folat diperlukan untuk pertumbuhan dan pembelahan sel, khususnya sel-sel darah merah. Ini sangat penting selama masa kehamilan, untuk mencegah cacat tabung saraf pada bayi yang sedang berkembang.
Magnesium berperan dalam lebih dari 300 reaksi enzimatik dalam tubuh dan penting untuk fungsi otot, sistem saraf, dan kesehatan jantung.
Kalium adalah elektrolit yang berperan dalam menjaga keseimbangan air dan tekanan darah dalam tubuh. Ini juga membantu dalam kontraksi otot, termasuk jantung.
4. Menjaga Berat Badan
Singkong rebus merupakan pilihan makanan yang baik bagi mereka yang ingin menjaga badan ideal atau mengendalikan berat badan. Singkong mengandung karbohidrat kompleks yang memberikan rasa kenyang lebih lama karena pencernaannya yang lebih lambat. Ini membantu mengurangi keinginan untuk makan berlebihan atau ngemil antara waktu makan.
Selain itu, singkong rebus memiliki kandungan kalori yang relatif rendah dibandingkan dengan makanan olahan yang kaya lemak dan gula. Ketika dimasak dengan cara direbus, singkong tidak menambah banyak kalori tambahan dari minyak atau bahan pengisi lainnya.
Oleh karena itu, singkong rebus dapat menjadi bagian dari pola makan yang bertujuan untuk membantu menjaga berat badan atau membantu dalam program penurunan berat badan.
5. Membantu Mengatur Gula Darah
Singkong rebus memiliki indeks glikemik yang rendah. Indeks glikemik adalah ukuran seberapa cepat makanan dapat meningkatkan kadar gula darah seseorang setelah dikonsumsi.
Makanan dengan indeks glikemik rendah cenderung meningkatkan kadar gula darah secara perlahan dan stabil, sedangkan makanan dengan indeks glikemik tinggi cenderung menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat.
Makanan dengan indeks glikemik rendah dapat bermanfaat bagi orang dengan diabetes atau orang yang ingin menjaga tingkat gula darah tetap stabil.
Ketika gula darah tetap stabil, tubuh akan lebih efisien dalam mengatur produksi insulin dan mengolah glukosa. Ini juga dapat membantu mengurangi risiko penyakit terkait gula darah, seperti diabetes tipe 2.
