samudrafakta.com

Pemilu Wajib Damai dan Bahagia!

JAKARTA | SAMUDRA FAKTA—Negarawan, agamawan, seniman, dan cendekiawan Indonesia kompak mendoakan agar Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 berjalan damai dan bahagia. Bersama-sama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, mereka menggelar hajatan bertajuk “Doa Bersama Pemilu Damai 2024” di Bentara Budaya Jakarta, Kamis, 31 Agustus 2023 malam. Pemilu perlu berjalan damai sebab momentum ini bersenggolan dengan banyak aspek. Tak hanya politik, tetapi juga ekonomi dan budaya—yang pada akhirnya memengaruhi stabilitas negara.

Sejumlah tokoh hadir dalam acara doa bersama itu. Sebut saja Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Rahmat Bagja;Komisioner KPU August Mellaz; seniman Sujiwo Tejo dan Nasirun; Ketua KPU Hasyim Asy’ari; Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar; Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian; serta komisioner KPU Betty Epsilon Idroos, Yulianto Sudrajat, dan Muhammad Afifuddin.

Hadir juga perwakilan majelis tinggi keagamaan dan organisasi kemasyarakatan, seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI);Muhammadiyah; Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU); Parisada Hindu Dharma Indonesia; Perwalian Umat Buddha Indonesia; Konferensi Wali Gereja Indonesia; Persatuan Umat Budha Indonesia; dan Matakin.

Baca Juga :   Kader PDI Perjuangan 'Tidak Patuh' Pilihan Partai di Pilpres, Caleg Fokus Menangkan Dirinya Sendiri

Beberapa pejabat tinggi lembaga negara juga hadir. Seperti Hakim Konstitusi Wahiduddin Adams; Ketua Komite I DPD RI Sylviana Murni; Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja; Ketua DKPP RI Heddy Lugito; serta perwakilan dari MPR, DPR, TNI, Polri, BIN, Kemenkopolhukam, Kemkumham, Kemenlu, dan lain-lain. Sejumlah perwakilan media massa dan partai politik juga turut hadir, seperti perwakilan PKS Mardani Ali Sera; perwakilan PPP Ahmad Baidowi; dan wakil PAN Viva Yoga Mauladi.

Acara dimukadimahi penampilan musisi legendaris tanah air, Ebiet G. Ade. Dia membawakan dua lagu berjudul Sketsa Rembulan Emas dan Berita kepada Kawan.

Redaktur Senior Harian Kompas Rikard Bagun—yang notabene merupakan tuan rumah acara—dalam sambutannya mengatakan bahwa doa bersama ini dihelat bukan karena adanya konflik. Namun, doa dipanjatkan agar perdamaianterwujud. Perdamaian, kata dia, merupakan sebuah sine qua non dan keniscayaan.

Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari dalam sambutannya mengatakan, Pemilu 2024 bisa dilihat dari tiga sudut pandang, yakni peristiwa politik, ekonomi, dan budaya.

“Pemilu bisa dilihat dari tiga sudut pandang. Pertama, yang sering kita pahami, Pemilu sebagai peristiwa politik. Karena pemilu untuk mengisi jabatan kenegaraan, melalui kompetisi Pemilu yang sehat dan demokratis,” kata Hasyim.

Baca Juga :   Demokrat Kritik Pertemuan Parpol Koalisi di Istana, AU: Presiden SBY Juga Pernah

Hasyim menambahkan, Pemilu juga dapat dipandang sebagai peristiwa ekonomi. Pasalnya, akan ada banyak orang berkontribusi dalam ekonomi dalam momen tersebut. Contohnya, bakal banyak order pencetakan spanduk, stiker, atau kaos yang akan menggairahkan bisnis percetakan. “Ketiga, Pemilu sebagai peristiwa kebudayaan. Ini yang jarang orang lihat, bahwa pemilu peristiwa kebudayaan,” ucap Hasyim.

Artikel Terkait

Leave a Comment