samudrafakta.com

Melihat Area Pertanian Kopontren Al-Ittifaq di Bandung yang Diapresiasi Presiden Jokowi

JAKARTA| SAMUDRA FAKTA – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) beserta Ibu Iriana Joko Widodo meninjau Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Al-Ittifaq di Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Senin, 6 Maret 2023.

Mereka dipandu oleh Ketua Kopontren Al-Ittifaq, K.H. Agus Setia Irawan. Peninjauan dimulai dari gudang penyortiran produk tani (warehouse), area tanam, hingga rumah kaca (greenhouse) yang ditanami berbagai komoditas seperti jeruk dekopon, melon, stroberi, hingga sayuran hijau.

“Saya betul-betul merasa sangat kagum, kaget bahwa ada pondok pesantren yang memiliki manajemen yang baik dalam bisnis pertaniannya,” ujar Presiden, dikutip dari laman Setkab, Rabu, 8 Maret 2023.

Presiden juga mengapresiasi manajemen di Kopontren Al-Ittifaq yang sudah sangat rapi dan terencana. Menurut Presiden, dengan sistem dan manajemen tersebut, permintaan pasar akan produk pertanian bisa dipenuhi oleh Kopontren Al-Ittifaq.

“Berangkatnya tidak dari produksi tapi berangkatnya dari permintaan pasar, permintaan market, kemudian diproduksi di sekitar pondok pesantren, dan manajemennya, cara mengatur betul-betul sangat terencana sehingga permintaan pasar itu selalu ada,” jelasnya.

Dalam peninjauan, Presiden juga melihat percontohan ternak domba dan ayam yang ada di Kopontren Al-Ittifaq. Presiden juga sempat memetik jeruk dekopon dan buah tin di salah satu rumah kaca.

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi model bisnis yang diterapkan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Ittifaq, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dalam mengelola hasil pertanian.

“Perencanaan yang dilakukan di Pondok Pesantren Al-Ittifaq ini betul-betul sangat baik dan bisa dijadikan contoh, bisa dijadikan role model, bisa dijadikan model bisnis yang tinggal difotokopi saja,” ujar Presiden.

Presiden pun mendorong pondok pesantren di seluruh Indonesia untuk mengadopsi model bisnis yang diterapkan Ponpes Al-Ittifaq dalam mengelola hasil pertanian. Menurut Presiden, Al-Ittifaq juga dapat dijadikan induk dalam bisnis pertanian.

“Dari Solo Raya fotokopi, dari Riau fotokopi, dari Jawa Timur fotokopi, dari Lampung fotokopi, induknya, holding-nya sementara Al-Ittifaq,” ungkap Presiden.

Presiden menyebut bahwa “menginduk” dalam menjalankan sebuah bisnis itu penting dilakukan. Presiden bahkan pernah melakukan hal tersebut saat menjalankan bisnis beberapa waktu yang lalu.

“Saya mengalami hampir tujuh tahun saya dulu menginduk. Belum bisa ekspor, menginduk dulu sebuah industri di Jakarta. Tujuh tahun saya belajar,” ucap Presiden.

Oleh karena itu, Presiden mengajak ponpes lainnya di Indonesia untuk belajar dari Ponpes Al-Ittifaq. Apalagi pimpinan Ponpes Al-Ittifaq mengaku terbuka untuk berbagai pengetahuan dan pengalaman kepada ponpes lain.

Meski dinilai berhasil, Ponpes Al-Ittifaq juga masih menemui kesulitan-kesulitan teknis di lapangan. Presiden meminta berbagai pihak untuk turut membantu menyelesaikan problem yang dihadapi ponpes.

“Saya minta kesulitan-kesulitan yang ada ini nanti BI mohon bisa bantu. Medco, Pak Helmi juga tolong bisa bantu, Pak Menteri UKM juga pembiayaan bisa dibantu sehingga makin semuanya berkembang dan model bisnisnya sama seperti yang saya lihat tadi,” ujar Presiden.

Presiden berjanji akan kembali mengundang para pelaku bisnis dari Kopontren Al-Ittifaq ke Istana dalam waktu enam bulan mendatang. Presiden ingin mengetahui perkembangan bisnis pertanian yang dijalankan Kopontren Al-Ittifaq.

“Saya undang ke Istana nanti enam bulan lagi. Tapi sudah ada perkembangan dari pertemuan kita ini. Insyaallah,” ucap Presiden.

(Setkab | Farhan)

Leave a Comment