samudrafakta.com

Mantan Manajer Arema FC Berjuang Melawan Trauma Tragedi Kanjuruhan

MALANG | SAMUDRA FAKTA – Mantan Manajer Arema FC, Ali Rifki, hadir pada kegiatan doa bersama peringatan satu tahun tragedi Kanjuruhan yang diselenggarakan komunitas Aremania Curvasud, di Jl. Patimura, Malang, Sabtu malam, 30 September 2023. Ia mengaku jika hingga detik ini tragedi Kanjuruhan masih membekas dalam benaknya. Ali mengapresiasi kegiatan doa bersama ini.

“Ya, yang jelas sedih pasti, trauma itu tidak akan bisa hilang. Tapi kita harus berbesar hati sekuat tenaga dan pikiran untuk menatap masa depan,” ujarnya.

Ali Rikfi menjadi salah satu saksi mata malam nahas yang menewaskan 135 jiwa tersebut. Setiap detik malam mencekam tersebut terpatri dalam jiwanya. Ia bersama pemain dan ofisial Arema FC secara langsung membantu proses evakuasi para korban yang panik akibat tembakan gas air mata.

Ali Rifki juga menjadi orang yang mengambil keputusan supaya ruang ganti pemain dipergunakan sebagai tempat evakuasi korban. Dengan mata kepala sendiri, ia melihat puluhan korban terbaring lemas dan kehilangan nyawa. Sebuah pemandangan yang tidak akan pernah dilupakan sepanjang hidupnya.

Baca Juga :   Kapolri Pastikan Tak Ada Senjata Api dan Gas Air Mata di Pengamanan Piala AFF

“Yang membuka pintu untuk menangani korban itu saya. Karena penuh dan udaranya sesak, jadi saya berinisiatif membawa korban ke tengah lapangan,” ujar pebisnis asal Pasuruan itu.

“Bersama para pemain dan ofisial kami saling bantu mengangkat korban ke tengah. Yang masih hidup biar dapat oksigen, yang sudah meninggal kami taruh di depan agar segera bisa dibawa ke rumah sakit,” katanya menambahkan.

Meskipun sudah satu tahun berlalu, ia mengaku masih trauma melihat video maupun foto tentang tragedi Kanjuruhan. Itu membuatnya merasakan kepedihan yang mendalam.

“Ketika melihat foto tiba-tiba di medsos muncul agak trauma. Memori itu kembali lagi,” ucapnya.

Kendati demikian, hal tersebut tak membuatnya berhenti mengikuti perkembangan Arema FC. Ia mengaku selalu menyempatkan untuk menyaksikan Dedik Setiawan dkk. berlaga, walau hanya lewat layar kaca.

Ia berharap, dalam rangkaian peringatan satu tahun tragedi Kanjuruhan bisa segera muncul titik terang. Ia tak ingin penyelesaian tragedi Kanjuruhan berlarut-larut dan terus menjadi luka menyakitkan buat korban.

Baca Juga :   Masih Ada Gas Air Mata di Pengamanan Pertandingan Bola

“Ya, harapan terbesarnya semua bisa selesai, bisa rukun kembali bisa ketemu jalan keluarnya. Bisa saling menguatkan satu sama lain buat proses hukum berjalan lancar seadil-adilnya,” ucap Ali Rifki.

Untuk Arema FC, ia berharap seluruh anggota tim bisa kembali menjadi tim yang berprestasi, dibanggakan Aremania dan warga Malang Raya.

“Kami pengen tim ini solid mampu meraih prestasi buat warga Malang Raya, apalagi ada tragedi. Trauma dari pemain dan tim pasti ada, harapannya mereka bisa segera bangkit dan kembali ke papan atas,” tutupnya.

Yadi

Artikel Terkait

Leave a Comment