samudrafakta.com

Khofifah Unggah Ayat Al-Quran tentang Kekuasaan di Medsos, Begini Tafsirnya Menurut Dua Ulama Indonesia

JAKARTA–Dua hari setelah Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 digelar di Indonesia, Khofifah Indarparawansa, dewan pengarah sekaligus juru kampanye nasional Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo SubiantoGibran Rakabuming Raka, memposting di akun IG pribadinya @khofifah.ip sebuah foto atau tangkapan layar teks Al-Quran Surat Ali Imran ayat 26. Apa maknanya?

Dalam caption foto tertulis arti ayat tersebut: “Katakanlah (Muhammad), “Wahai Tuhan Pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa pun yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa pun yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sungguh, Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Ali ‘Imran (3): Ayat 26)

Unggahan tersebut mengundang komentar beberapa netizen. Akun @yupinfitriyanto mengatakan, “Leres Bu, tapi jangan lupa ayat 25-nya. Bahwa semua dikumpulkan di hari kiamat dan akan diberi balasan sesuai dengan perbuatan nya.”

Baca Juga :   Kilas Balik Jejak Politik Ganjar Pranowo, Capres PDIP

Pliss bu..gak usah bawa bawa ayat dulu ya…gak related di ibu,,sikap dan perbuatan,,colling down ajaa…di target suruh berstatement ya,” tulis akun @heryantianna.

Sedangkan akun @singolawangan menulis, “Lantas bagaimana dg kekuasaan yang diambil dari cara2 culas.apakah bagian dari ayat ini??? Saya yakin tidak. @khofifah.ip njenengan sungguh memalukan,memakai ayat hanya untuk kepentingan yg menguntungkan diri anda dan kelompok anda sendiri.malu aku sebagai warga NU.

Ayat tersebut diketahui juga pernah dikutip oleh Anis Baswedan, Capres nomor urut 01, saat menyampaikan pernyataan tertutup atau closing statement dalam acara Debat Kelima Calon Presiden dan Wakil Presiden Pemilu 2024 yang digelar pada Ahad, 4 Februari 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat.

Lalu, apa sebenarnya makna ayat tersebut?

Quraish Shihab, dalam Tafsir Al-Misbah menerangkan, para ulama mengemukakan riwayat yang bersumber dari Ibnu Abbas dan Anas Ibn Malik, bahwa ketika Nabi Muhammad Saw. berhasil memasuki Kota Makkah dengan gemilang, beliau menyampaikan bahwa suatu ketika imperium Romawi dan Persia akan takluk kepada kekuasan Islam. Orang-orang munafik yang mendengar informasi ini tercengang, ragu, dan mengejek sambil berkata, “Apakah tidak cukup buat Muhammad, Makkah dan Madinah?”

Baca Juga :   Ragam Kuliner Pecel di Jatim yang Menggugah Selera

Menanggapi ejekan dan keraguan itu, Allah menurunkan QS. Ali ‘Imran (3): Ayat 26. “Ayat ini juga menerangkan tentang keagungan Allah Swt. sebagai pemilik tunggal (Malik al-Mulk),” kata Quraish Shihab.

Quraish Shihab menambahkan, segala sesuatu yang ada di alam semesta ini adalah milik-Nya, dan Dia-lah yang berkuasa penuh atas semuanya. Kehendak-Nya selalu terlaksana di seluruh penjuru ciptaan-Nya, entah itu dalam hal menciptakan, menghilangkan, memberi nikmat, melindungi, atau mengambil kembali.

Sementara itu, Quraish Shihab melanjutkan, untuk memahami konsep kepemilikan Allah Swt., Imam al-Ghazali memberikan perumpamaan, di mana ia menyamakan kepemilikan Allah atas alam raya dengan kepemilikan seseorang atas tubuhnya. Maksudnya, kendati tubuh memiliki banyak bagian yang berbeda-beda, semua bagian tersebut bekerja sama untuk memenuhi keinginan sang pemilik.

Begitu pula alam semesta dan seluruh isinya yang dimiliki oleh Allah. Semuanya tunduk dan bekerja sama sesuai dengan kehendak dan kebijaksanaan-Nya yang sempurna.

Artikel Terkait

Leave a Comment