samudrafakta.com

Kereta Cepat Resmi Beroperasi, Rute Jakarta-Surabaya Disiapkan

Presiden Jokowi usai meresmikan KCJB, Senin, 2 Oktober 2023. (SF|mg-02)
JAKARTA | SAMUDRA FAKTA—Sempat molor hampir 4 tahun, akhirnya Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB resmi beroperasi setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan moda transportasi yang diberi nama WHOOSH ini di Stasiun Halim, Jakarta Timur pada hari ini, Senin, 2 Oktober 2023. Rencananya, Pemerintah bakal membangun kereta serupa untuk rute Jakarta-Surabaya.

“Dengan mengucapkan bismilahirrahmanirrahim, Kereta Cepat Jakarta-Bandung WHOOSH dioperasikan,” kata Jokowi ketika peresmian. Setelah itu Jokowi pun menandatangani prasasti sebagai simbol diresmikannya KCJB.

Menurut Jokowi, WHOOSH adalah salah satu bentuk kemajuan transportasi publik di Indonesia. Dia bahkan mengklaim WHOOSH kereta tercepat se-Asia Tenggara. “Kereta Jakarta-Bandung ini merupakan kereta pertama tercepat di Indonesia dan Asia Tenggara, dengan kecepatan 360 km per jam,” ujarnya.

Nama WHOOSH sendiri diambil dari suara kereta yang berjalan cepat. WHOOSH juga singkatan dari Waktu Hemat Operasi Optimal Sistem Hebat.

Peresmian itu juga dihadiri Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto, dan Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi.

Baca Juga :   Diskon Tiket Garuda Indonesia Hingga 78 Persen, Ini Rutenya

Setelah meresmikan KCJB, Jokowi dan jajaran kementerian pun memasuki salah satu WHOOSH. Dia langsung mencoba kereta cepat itu sampai ke Padalarang, Bandung.

Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang berlangsung sejak 2016 ini, awalnya ditargetkan bisa selesai dan dioperasikan pada 2019. Namun, rencana ini mundur dan diperkirakan baru rampung pada tahun ini.

Mundurnya operasi kereta cepat ini disebabkan karena Pemerintah menghentikan seluruh pembangunan proyek ini pada tahun 2020 dan fokus pada penanganan covid-19. Pembangunan dilanjutkan kembali pada pertengahan 2021 setelah pandemi mulai mereda di tanah air.

Proyek ini juga diwarnai kontroversi terkait pembengkakan biaya yang cukup besar. Sebelumnya, berdasarkan perhitungan dan review BPKP pada 9 Maret 2022, pembengkakan biaya pembangunan proyek hanya sebesar USD1,17 miliar atau Rp17,64 triliun. Namun, dalam kajian BPKP selanjutnya, yang dikeluarkan 15 September 2022, pembengkakan biaya itu naik USD273,03 juta menjadi USD1,449 miliar atau Rp21,74 triliun—dengan asumsi kurs Rp15 ribu per USD.

Namun demikian, masalah pembengkakan biaya ini rupanya tak membuat Pemerintahan Jokowi kapok untuk membangun proyek serupa. Buktinya, Pemerintah juga sudah berancang-ancang membangun proyek serupa dengan rute Jakarta-Surabaya. 

Baca Juga :   Mengintip Kisaran Gaji Anggota Paskibraka

Ketika peresmian KCJB, Jokowi mengungkapkan jika proses studi Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya dari pemrakarsa segera rampung dalam dua pekan ke depan. Namun, Jokowi tak menyebutkan siapa pemrakarsa yang dimaksud. Dia hanya menyebut setelah studi dari pemrakarsa selesai, studi lanjutan akan dilakukan oleh pemerintah.

Jokowi juga menjelaskan setelah kalkulasi dari pembangunan proyek itu selesai, baru kelanjutan pembangunan akan diputuskan. “Setelah hitung-hitungan, kalkulasi selesai, baru diputuskan. Tahapannya dari dulu seperti itu,” kata Jokowi.

Sementara itu, sebelumnya Jokowi pernah menyebut jika proyek Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya bisa saja batal. Ia kembali menekankan kelanjutan proyek tersebut tergantung proses studi. Proyek Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya sendiri termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) 2020-2024.

“Semua masih dalam studi. Kalau feasible dikerjakan, kalau tidak feasible tidak dikerjakan,” katanya, dalam keterangan pers di Gudang Bulog Purwasari, Karawang Timur, Kamis, 14 September lalu.

Proyek Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya sebelumnya berpotensi ditendang dari PSN 2020-2024. Artinya, kemungkinan besar proyek ini tak jadi dibangun di era Jokowi.

Baca Juga :   Inilah Cara Mendeteksi Hewan Kurban Layak atau Tidak

Ketua Tim Pelaksana Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) Wahyu Utomo pernah mengatakan, kemungkinan tersebut muncul berdasarkan surat permintaan dari Kementerian Perhubungan.

“Kalau usulan Kemenhub begitu ya, ada suratnya. Kemenhub ajukan ke kita untuk di-drop saja Kereta Cepat Jakarta-Surabaya ini. Tapi kita masih evaluasi dulu dan kita juga masih menunggu presentasi dari teman-teman Kemenhub terlebih dahulu,” ujarnya di Hotel Grand Sheraton, Rabu, 26 Juli lalu.

Menurut Wahyu, setelah Kemenhub menyampaikan alasan kenapa proyek tersebut di-drop dari PSN, baru pihaknya bisa menyampaikan usulan tersebut ke Jokowi.

“Nanti fix-nya disampaikan oleh presiden. Kita sampaikan usulan-usulan dari kementerian/lembaga, setelah itu presiden yang akan memutuskan,” jelasnya.

Meski demikian, Wahyu mengakui kalau pun jadi dibangun tahun ini, Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya tak akan bisa selesai sesuai target pada 2024. Pasalnya, sampai saat ini pembiayaan pembangunan juga belum ada.

Presiden Jokowi usai meresmikan KCJB, Senin, 2 Oktober 2023. (SF|mg-02)

mg-02

Artikel Terkait

Leave a Comment