Sementara menurut Ketua Harian Situs Ndalem Pojok Persada Sukarno Kushartono, mensyukuri Hari Jadi NKRI ini sangatlah penting, dan selama ini belum pernah ada. Untuk itu, dia mengaku layak menghadirkan orang nomor satu di negeri ini dalam peringatan tersebut.
“Kita orang Indonesia ini adalah bangsa yang percaya adanya Tuhan Yang Maha Esa. Bahkan, dalam UUD 1945 Pasal 29 Ayat 1 disebutkan ‘Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa’. Inilah yang menjadi dasar mengapa mensyukuri Hari Berdirinya Negara Republik Indonesia ini penting, bahkan mahapenting. Kita takut, jangan sampai menjadi bangsa yang tidak mengerti bersyukur, tidak berbudi luhur. Ini sudah peringatan yang Ke-78,’ ujar Kushartono.
![](https://samudrafakta.com/wp-content/uploads/2023/08/17_Surat-untuk-Presiden.jpg)
Kushartono juga menegaskan bahwa 17 Agustus 1945 adalah Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia dan 18 Agustus 1945 adalah Hari Berdirinya Negara Republik Indonesia.
“Kajiannya sudah selesai. Berdasarkan Teks Proklamasi, Pembukaan UUD 1945, UU No. 24 tahun 2009, Peraturan Kemendikbud No. 20 tahun 2018, fakta sejarah. Dan sudah kami diskusikan di Gedung DPR MPR RI, kami tembuskan ke Presiden. Sudah jelas 17 Agustus 1945 Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia dan 18 Agustus 1945 Berdirinya Negara Republik Indonesia. Jadi, acara tasyakuran adalah tindak lanjutnya,” terang Kushartono.
Rangkain acara Tasyakuran Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia dan Hari Jadi NKRI ke-78 akan diisi dengan berbagai acara, seperti upacara bendera, selamatan, doa bersama lintas agama, sujud syukur, diskusi kebangsaan, pagelaran seni budaya, santunan anak yatim dan Deklarasi Kembali ke Jatidiri Bangsa Indonesia.
Untuk deklarasi Kembali ke Jati Diri Bangsa akan digelar di 17 Agustus 2023.